webnovel

28. Rumah Pelelangan

"Ma.. af... Kan ., Aku Soucia." Chen mengikuti panggilan yang disebutkan oleh kedua orang itu. "Sebenarnya seseorang mengutusku untuk melelangkan barangnya ke Rumah Lelang dan berpesan agar aku tidak menunjukan kepada siapapun barangnya selain dari Manajer rumah lelang."

Chen mengucapkan se kena nya. Dia tidak pikir panjang lagi akan ucapannya. Terpaksa dia membuat kebohongan. Satu hal yang dia inginkan agar dirinya cepat berlalu dari situ.

Melihat Chen gelagapan seperti itu membuat Youmei menjadi ragu.

"Siapa orang yang menitipkan kepadamu." Sepertinya Xing Xie kesal merasa di rendahkan oleh orang dibalik layar. Dia kesal karena Chen yang menganggap orang lain tidak layak melihat barangnya selain manajer sendiri.

"Pria itu adalah manajer rumah lelang." Youmei menunjuk kepada pria gagah di belakangnya. "Saya sendiri adalah pemilik rumah lelang. Menurutmu apakah aku juga tidak pantas melihat barangmu?"

"Aku... Aku... Tidak berani." Kini Chen semakin salah tingkah.

"Aku turun dari rumah lelang sebenarnya untuk menyambut Puteri Zuan Cia. Tapi karena kau tidak mau memperlihatkan barangmu jadi membuatku penasaran. Apa lagi ada orang yang penuh misteri yang hendak melelang barangnya kemudian menyuruhmu. Ini membuat aku semakin tertarik. Jadi sekarang kau dapat perlihatkan barang seperti apa yang hendak kau lelang." Hong Youmei berjalan anggun mendekati Chen. Di tangan wanita itu ada pipa sepanjang 10 cm. Di sedotnya pipa itu lalu asapnya di hembuskan ke udara.

"Maaf... Soucia. Aku hanya diminta memperlihatkan kepada manager rumah lelang saja." Chen menunduk. "Jika Si Manager tidak bersedia maka ijinkan saya mengundurkan diri."

Chen hendak melangkah. Sebenarnya bukan untuk diserahkan kepada manager tapi dia memang tidak mau menyerahkan di hadapan Xing Xie. Jadi dia menggunakan berbagai alasan untuk menghindar.

"Apa kau bilang? Apakah barangmu itu terlalu hebat sehingga membuat Nona Besar Youmei tidak layak melihatnya." Xing Xie kini menjadi emosi.

"Tuan Xie. Kau tidak bisa melampiaskan amarahmu kepada pesuruhnya ini. Dia hanya melakukan perintah." Zuan Cia yang mengerti tatanan pemerintahan ini membela Chen. Orang bawahan akan melakukan perintah atasan dan menjaga rahasia dengan taruhan nyawa.

"Hihihi.., menarik... Menarik... Aku semakin penasaran. Bagaimana wajahnya dan perawakannya. Apakah kau bisa ceritakan orang misterius yang menyuruhmu? Mungkin suatu saat aku akan bertemu dengannya jika benar barangnya itu cukup berharga." Youmei sedikit penasaran juga menguji akan kejujuran Chen. Jika barang itu barang bagus maka menjalin kerja sama akan lebih baik. Jika ternyata itu sebuah kebohongan maka lebih baik tidak usah di tanggapi.

Sekali lagi Chen di buat gelagapan. Dia tidak menyangka akan di serang dengan pertanyaan seperti itu. Tokoh yang dia ciptakan pun tidak tahu seperti apa.

"Maaf Soucia. Orang itu memakai pakaian serba hitam dan menutup wajahnya. Jadi tidak terlihat jelas wajahnya." Jawab Chen sesuai yang terlintas di pikirannya.

"Dasar orang udik. Kau pikir kami percaya akan omonganmu." Xing Xie dibuatnya kesal.

"Kalau begitu silahkan kau ke dalam bersama manajer." Hong sudah tidak tertarik lagi lalu memerintahkan kepada bawahannya yang berdada tegap.

Hong sudah terbiasa dengan orang orang pembohong. Wajah Chen kini sangat terlihat jelas dimata wanita ini kalau dia sedang berbohong. Tapi karena menjaga kesopanan di hadapan Tuan Putri membuat dirinya tidak mau memperpanjang urusan dan juga tidak mau mengusir Chen. Khawatir akan di nilai buruk oleh Tuan Puteri.

"Salam Tuan. Saya Dhao Ren, Manager di tempat ini. Silahkan Tuan masuk ke rumah lelang " pria gagah itu mempersilahkan dengan sopan.

"Saya Ye Sang. Silahkan." Chen membalas hormat dan mempersilahkan sang manajer berjalan terlebih dahulu menunjukan jalan.

"Tuan Putri dan Tuan Muda Xie. Maafkan akan kekacauan yang terjadi disini. Mari silahkan masuk ke ruangan saya." Youmei juga menyambut Zuan Cia dengan Xing Xie.

Sesampainya di dalam gedung mereka berjalan terpisah. Chen mengikuti Si Manager dan yang lainnya mengikuti Youmei. Sementara para pengawal Zuan Cia menunggu di dalam gedung kecuali a Mei pesuruh Puteri.

"Marga Ye... Kenapa aku jarang mendengarnya. Apakah itu marga dari pegunungan di selatan." Xing Xie seolah berbicara dengan dirinya sendiri.

"Tidak usah Tuan Xing memikirkannya. Mungkin barangnya hanya tingkat kecil saja dan tidak terlalu berarti untuk Tuan Xie." Ucap Youmei

"Pakai berbicara tentang jubah hitam segala. Benar benar konyol." Zuan Cia yang tidak tahan menjadi tertawa.

Mereka semua juga tertawa.

Sementara Chen di bawa Dhao Ren ke ruang kerja nya. Setelah berada di ruangan, sikap Dhao Ren langsung berubah. Hilang semua sikap sopan santun nya.

"Cepat perlihatkan barangnya. Jangan membuang buang waktuku yang berharga." Tanpa mempersilahkan duduk. Dhao Ren langsung berbicara ke intinya tanpa basa basi.

"Sepertinya kau juga termasuk orang yang meremehkan ku." Chen merasa tidak senang.

"Maaf. Tapi aku benar benar banyak pekerjaan. Semoga barangmu sesuai dengan waktu yang ku korbankan."

"Baik. Kuberikan waktu 1 menit untuk menilai barangku. Aku juga ingin tahu apakah kau layak untuk menilai barang berharga atau tidak." Chen melempar salah satu pil ke arah Dhao Ren.

Sikap Chen juga berubah. Dia tidak lagi seperti seorang rakyat biasa yang tidak berwibawa. Meskipun pakaian dan penampilannya seperti orang biasa tapi barangnya yang menurutnya berharga membuat sikap angkuhnya juga muncul

Sementara di ruangan pribadi Hong Youmei juga terlihat kalau wanita muda itu melayani Tuan Puteri dengan baik. Mereka sedang menikmati teh suguhan Youmei sendiri.

"Jadi kalian datang menemuiku hanya untuk membuktikan apakah barang itu asli atau tidak?" Ucap Youmei.

"Benar. Maafkan aku yang mengganggu waktumu Soucie." Zuan Cia merasa tidak enak. "Tentu saja aku akan membayar waktumu yang terbuang sesuai dengan tarif rumah lelang."

Dalam rumah lelang untuk menilai suatu barang di kenakan tarif biaya penilaian. Penilaian yang di lakukan oleh Tukang Penilai ataupun dengan Manajer bahkan dengan Hong Youmei sendiri memiliki harga yang ber beda beda. Tentu saja tarif Youmei lebih tinggi dari yang lainnya. Bahkan jika ingin konsultasi dengan Youmei juga harus membayar biaya per jam nya. Itulah sebabnya orang yang berkonsultasi dengan Youmei adalah para bangsawan atau orang berpangkat. Tidak semua orang sanggup membayar konsultasi kepada Youmei.

"Benar Soucie. Kami ingin memastikan bunga Vendoline ini apakah berada di tingkat 3 atau tingkat 2." Xing Xie menunjukkan sebuah peti yang berisikan bunga tersebut.

"Setahuku Vendoline yang tumbuh 20 tahun sekali memiliki serabut tunggal di permukaannya. Nah ini serabutnya patah jadi sulit menentukan apakah itu Vendoline tingkat 3 atau Vendoline biasa yang tidak berserabut " Zuan Cia menambahkan.

"Ini bukan Vendoline tidak berserabut. Sudah jelas ada serabutnya. Hanya patah saja. Aku juga sudah mengatakan bahwa ini Vendoline tingkat 3." Xing Xie tidak mau kalah.

Bunga Vendoline liar memang memiliki beberapa jenis. Vendoline terbaik biasanya berada di daerah lembab dan tumbuh hanya 20 tahun sekali. Vendoline musim dingin akan tumbuh di setiap musim dingin saja dan tidak memiliki serabut. Kedua tumbuhan ini hanya tumbuh di dataran tinggi. Jadi memang agak sulit untuk mendapatkannya. Bunga Vendoline dapat di racik untuk pengobatan. Semakin tinggi tingkatnya maka semakin besar khasiatnya. Harga jualnya pun berbeda. Harga Vendoline tingkat 3 bisa sepuluh kali lebih besar dari harga Vendoline tingkat 2.

Itulah sebabnya Xing Xie mempertahankan bunga miliknya adalah tingkat 3. Sekalipun serabut nya patah masih bisa kurang sedikit.

"Aku tidak membawa kaca pembesarku." Youmei mengamati bunga itu. "Sepertinya ini memang Vendoline tingkat 3."

"Nahh., Benar kan. Kalau Vendoline tingkat 2 tidak ada serabut. Jelas jelas ini ada serabut meskipun patah. Para pendulang obat obatan yang bekerja untuk ayahku terjatuh dari atas gunung membuat serabutnya patah."

Zuan Cia hanya bisa pasrah dan percaya kepada perkataan Hong Youmei sebagai ahlinya.

"Aku minta harga di turunkan sedikit, Tuan Muda Xin. Karena aku juga membeli kalajengking merah milikmu juga tidak murah. Belum lagi nanti di pelelangan. Entah di harga berapa aku bisa membelinya Bunga Teratai Naga."

"Soal harga bisa di atur." Xing Xie sangat senang. Wajahnya berbinar binar.

Tiba tiba terdengar suara ketukan. Tak lama Dhao Ren datang dengan tergesa. Dhao Ren langsung berbisik di telinga Hong Youmei. Mereka terlihat sangat kusuk.

"Apa kau yakin." Youmei ragu akan apa yang di dengar.

Siguiente capítulo