webnovel

20. Kota Yaopin

Chen harus akui bahwa teman seperjalanannya ini adalah orang berjiwa pendekar dan baik. Meskipun memiliki pandangan sempit namun dia seorang patriot yang rela berkorban demi bangsanya. Dia layak mendapat kan kesempatan hidup lebih lama.

Dia sangat mengagumi dan menghormati orang yang berjiwa pejuang seperti ayahnya.

Serta Merta jari telunjuknya di tempelkan ke kening Lee Duk. Terlihat wajah keheranan dari pemilik kening ini.

Awalnya memang Lee Duk heran akan tingkah pemuda ini. Namun kemudian Kepala Pengawal ini merasakan sesuatu mengalir dari jari Chen. Sesuatu yang baik. Bagaikan di pijit keningnya sehingga merasakan kenyamanan. Semua kecurigaannya pun lenyap.

Sebuah gelombang cahaya masuk ke alam pikirannya. Terlihat gambar gambar seseorang menggunakan pedang tipis panjang sedang memperagakan gerakan gerakan jurus yang terlihat lemah namun sangat kuat. Gerakan itu begitu indah. Belum pernah selama hidupnya melihat seseorang menggunakan jurus seperti itu.

Kini bekas prajurit ini memahami sebuah jurus pedang yang dahsyat.

Ini salah satu penggunaan dari Mata Tiga. [Menyalurkan Ingatan dari apapun yang dimiliki.]

Chen mentransfer pengetahuannya dari salah satu kitab di perpustakaan miliknya di cincin penyimpanannya. Jurus Pedang Angin.

"Apa yang sedang kau lakukan Tuan Ye Shang. Mengapa kau memberikan Jurus Misteri yang sangat berharga ini kepadaku." Lee Duk merasa heran.

"Aku hanya bisa meramal tentang kemungkinan yang terjadi di masa mendatang tapi kau sendiri yang menentukan masa depanmu. Jurus itu akan menambah dirimu cepat dan kuat. Semoga bisa membuatmu bertahan hidup lebih lama.

"Bukankah sudah ku katakan. Kematian seperti itulah yang paling membanggakan bagi seorang prajurit."

"Itu adalah pilihanmu sendiri jika kau menerima atau tidak. Tapi apakah kau tidak ingin menyelidiki tentang orang misterius bertopeng bertato kupu kupu itu? Bagaimana ternyata jika bukan orang dari kerajaan Mhonk biang keladinya. Bagaiman jika itu adalah sebuah trik adu domba terhadap Kerajaan Zhu dengan Mhonk? Bahkan dari Pihak kerajaan saja tidak melakukan tindakan kepada kerajaan Mhonk, itu berarti dari Pihak Zhu memiliki pemikiran sendiri. Di Kerajaan Zhu ada seorang penasehat yang sangat pintar. Jika dia yakin ini adalah perbuatan Mhonk maka sudah pasti terjadi peperangan. Apakah kau tidak ingin mengetahui siapa dalang di balik orang yang telah membunuh keluargamu?"

Lee Duk terdiam. Semua perkataan itu ada benarnya. Jika ternyata benar bukan Mhonk yang jadi biang keladi nya bukankah kemarahan nya telah salah sasaran.

"Mengapa selama ini aku tidak berpikir seperti itu?"

"Karena kita manusia sering menentukan jalan hidup kita berdasarkan emosi. Bukan dengan pikiran terbuka. Kau harus mencari kepingan informasi dan bukti lainnya agar menjadi kesatuan hingga terlihat jelas gambar suatu lukisan. Aku hanya mencurigai ini perbuatan dari sekte rahasia."

"Yah. Kau benar."

"Dengar baik baik. Jurus jurus mu sebelumnya memang hebat dan kuat. Memiliki atribut batu. Kelemahan dari jurusmu itu adalah kurangnya kecepatan hanya mengandalkan kekuatan. Apalagi tubuhmu sendiri belum memiliki Atribut. Ini akan membuat semakin lemah. Jurus yang ku berikan adalah Jurus Pedang Angin. Terlihat lemah namun kuat. Keberhasilannya bergantung kepada kecepatan. Jurus ini membuat peringan tubuhmu semakin baik."

"Baik Tuan. Aku akan mencoba mendalaminya Jurus inj. Semoga ke depannya bisa lebih berguna dalam menghadapi para perampok."

"Bagus. Jadi selanjutnya tugasmu sekarang adalah menyelidiki gerakan tato kupu kupu sebelum menentukan siapa musuhmu."

"Tuan sangat luar biasa. Bijaksana dan murah hati. Ini sangat Tidak sesuai dengan umur Tuan. Seolah Tuan Ye Shang pernah hidup puluhan tahun. Belum lagi kepandaian yang luar biasa. Kalau tidak menyaksikan sendiri aku tidak akan percaya."

"Sudahlah. Kedepannya jangan pernah cerita apapun tentang aku. Aku tidak ingin mendapat masalah di jalan yang kulalui karena telah banyak rumor yang menyebar."

"Aku mengerti." Lee Duk menjura hormat. "Kebaikan Tuan tidak akan pernah saya lupakan."

Chen sendiri juga tidak mengerti mengapa dia sedemikian baik terhadap orang yang di anggap penyebab kematian ayahnya. Dia juga tidak tahu apa yang dilakukan itu benar atau salah. Itu terjadi begitu saja dengan memberikan bantuan kepada orang yang membenci ayahnya.

Satu hal yang sangat dia sadari kalau kepribadiannya mulai berubah. Tidak lagi sama seperti dahulu dalam cara memandang suatu masalah.

Kebencian pernah mengubah hidupnya menjadi kejam. Namun pengalaman mengubah hidupnya jadi lebih bijak.

Dia hanya ingin melihat kematian ayahnya dari berbagai sudut pandang untuk mengungkapkan sebuah kebenaran. Bisa jadi ayahnya ternyata bersalah dan menyembunyikan kejahatannya di balik figur baiknya. Atau Ayahnya mempunyai pemikiran sendiri dalam mempertahankan kebenaran atau juga Ayahnya Berubah menjadi jahat oleh karena harta karun. Semua kemungkinannya ada.

Mereka meneruskan kembali perjalanan. Tidak terasa waktu berlalu demikian cepat.

ketika hari sudah mulai gelap, mereka memasang tenda untuk beristirahat. Waktu yang senggang digunakan sebaik baiknya oleh Yuan Chen untuk melakukan meditasi meningkatkan kemampuannya.

Setelah matahari memperlihatkan dirinya, rombongan itupun melanjutkan perjalanannya. Dalam perjalanan kali ini tidak ada lagi hambatan. Beberapa kali berpapasan rombongan lain yang kebetulan keluar dari kota Yaopin. Ini menunjukkan Yaopin tidaklah jauh lagi. Mereka tiba di perbatasan kota Yaopin ketika hari sudah sore.

Dari jalan setapak di perbukitan, rombongan ini dapat melihat sebuah kota jauh di bawah mereka. Sebuah kota yang cukup ramai dan lebih besar 10 kali dari kota Yuan.

Setelah melewati Pemeriksaan akhirnya mereka dapat memasuki kota Yaopin. Tingkat keamanan juga cukup tinggi, terbukti dengan beberapa penjaga gerbang yang memiliki kepandaian beladiri diatas rata rata.

Didalam kota pun banyak berlalu lalang para seniman bela diri yang memanggul senjata. Banyak juga penjaja dagangan di sepanjang jalan. Kota ini memang selalu ramai tetapi akan lebih ramai lagi ketika akan di adakan nya Pelelangan.

Di kota ini ada tiga tempat yang menjadi tujuan para pelancong. Pertama adalah Toko Obatnya yang terkenal sehingga banyak orang datang untuk membeli obat. Toko obat di tempat ini adalah yang terbaik no 2 setelah toko obat di kota kerajaan.

Tempat terbaik bagi pelancong selanjutnya adalah Tempat Persenjataan. Toko senjata ini sering di datangi pembeli dari seluruh penjuru negeri Zhu. Selain kualitasnya yang baik juga menyediakan bahan mentah untuk ditempa sendiri. Jadi tidak semua di jual barang yang sudah jadi. Konon katanya disini ada seorang penempa senjata yang sudah melegenda.

Tempat terbaik selanjutnya adalah tempat pelelangan. Ketika terdengar informasi barang berharga akan di lelang maka berkumpul lah para bangsawan, orang orang kaya, sekte sekte ternama dan termasuk keluarga besar. Mereka datang dari jauh hanya untuk terlibat dalam pelelangan.

Dalam kehidupan sebelumnya Chen pernah datang ketempat jnj di Tahun 811 di bulan ke sepuluh. Saat itu pelelangan telah lewat dan barang yang di cari sudah di lelang. Dia datang terlambat

Namun sekarang Tahun 811 di Bulan ke Sembilan, dia sudah datang lebih awal bahkan mengorbankan waktunya untuk tidak turut berpartisipasi dalam Pertandingan Tahunan Pemuda Keluarga Yuan. Tujuannya datang ke kota ini adalah untuk mendapatkan Bunga Teratai Naga untuk dirinya menembus ke Peringkat Alam.

Sesampainya di persimpangan, Chen berpisah dengan rombongan yang hendak langsung menuju toko obat. Sedangkan Chen bermaksud mencari penginapan di dekat Pelelangan.

Setelah saling berpamitan, mereka pun kembali ke jalan masing masing.

Siguiente capítulo