webnovel

Final

"Kamu yakin tidak ikut ke kota?" tanya Tristan yang menghentikan motor di depan sebuah kafe dengan tema merah muda.

"Tidak. Aku harus menyelesaikan tulisanku yang sudah lama tertunda," jawab sang adik perempuan seraya melepas dan menyerahkan helm.

"Janji dengan Jine?"

Tasya menggeleng. "Dia kuliah."

"Ah bocah. Aku selalu merasa aneh saat mendengar kamu menyebut kalau dia adalah mahasiswa. Bukankah kalian seperti tante dan keponakan?"

Plak!

Pukulan tangan tasya mendarat di bahu lebar kakak laki-lakinya itu. "Ssssttt jangan bawel. Kakak tidak perlu ikut memikirkan tentang kami, oke? Lagipula, hubungan kami tidak akan mengganggu kehidupan kakak." Tatapan Tasya tajam pada pria gondrong yang mengerutkan dahinya itu.

"Emm baiklah. Segera selesaikan naskah dan kepura-puraanmu dengan bocah itu lalu berikan aku uang yang banyak." Tristan kembali membenarkan posisi untuk mengendarai motor. "Bawa helmnya, nanti kujemput."

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com

Siguiente capítulo