"Anda tunggu di sini saja, Nona Cyzarine Alisiya Romanov!"
Zio kembali berbisik di telinga Cyzarine. Namun kali ini, pria itu menyebutkan nama lengkap wanita kuno yang telah membuatnya penasaran. Zio melangkah ke meja kasir mendekati Izolda.
"Bacalah nomor yang tertera di kartu hitam ini!"
Zio menyodorkan kartu hitam di tangannya. Izolda menatapnya sekilas, lalu hendak meraih kartu tersebut.
"Cukup bacakan saja! Kartu ini akan tetap berada di tangan saya."
Izolda terkejut. Ia mengangguk, lalu segera membacakan angka yang tertera di bagian atas kartu.
Cyzarine cemas. Ia berusaha menenangkan dirinya ketika mendengar Izolda membacakan nomor kartu hitam miliknya.
Klik!
Izolda meletakkan gagang telepon pada tempatnya seraya menyeringai.
"Bagaimana, Nona? Apakah benar wanita ini mencuri?"
Seorang pelanggan wanita berambut panjang bertanya kepada Izolda.
"Benar. Katakan kepada kami! Karena kami tidak ingin kartu kami dicuri."
"Apakah Nona ini merupakan salah satu jaringan pencuri kota Moskow seperti yang diberitakan oleh pihak kepolisian?"
"Benar-benar meresahkan!"
Beberapa orang mencemooh Cyzarine. Sedangkan Izolda tersenyum lebar.
"Terima kasih telah membantu kami, Tuan!"
Izolda tersenyum sumringah saat mendengar cercaan yang terlontarkan dari pada pengunjung.
"Ya, sesuai dengan dugaan saya bahwa Nona ini telah mencuri sebuah kartu hitam yang hanya dimiliki oleh beberapa orang terpilih saja di kota ini!"
Izolda berseru dengan angkuh. Ia tidak menyadari Zio tersenyum ke arahnya.
"Kaーkartu itu benar-benar milik saya ...."
Cyzarine berusaha membela diri dengan mengatakan kejujuran di hadapan semua orang yang berada di Versess Fashion Store yang terkenal mewah dan elegan di seluruh Rusia.
"Hei, Nona! Apakah kamu pikir bahwa kami percaya dengan perkataanmu?!"
Wanita blonde yang berdiri tepat di sisi kanan Agafya menghardik Cyzarine hingga kedua matanya membulat sempurna.
"Sebagai penjaga toko fashion yang mendunia, sebaiknya kalianーpara penjaga tokoーsegera menghubungi pihak berwajib agar wanita ini cepat ditangani dan tidak meresahkan pelanggan lainnya!"
Wanita muda yang sejak tadi hanya berdiam diri, kini ikut andil menghakimi Cyzarine. Zio berjalan menghampiri Cyzarine sambil tersenyum.
"Anda tenang saja, Nona! Karena sebentar lagi, pihak keamanan hotel akan datang dan membawa Izolda ke kantor polisi."
Zio berkata dengan pelan guna meyakinkan Cyzarine yang terlihat tidak yakin jika pria berdarah Indonesia tersebut membantunya.
Brak!
3 orang pihak keamanan hotel memasuki Versess Fashion Store dengan wajah sangar. Sorot mata ketiganya mengarah kepada Agafya.
"Apakah Anda yang tadi menghubungi kamiーpetugas keamanan?"
"Buーbukan, Tuan."
Agafya menggeleng. Ia mengarahkan pandangan matanya kepada Izolda yang berdiri di tengah-tengah para pelanggan wanita.
"Saya yang tadi menghubungi Anda, Tuan."
Izolda mengangkat tangan kanannya ke udara seraya tersenyum. Ia berjalan menghampiri 3 orang petugas keamanan.
"Perkenalkan, saya adalah salah satu penjaga Versess Fashion Store."
Izolda memperkenalkan dirinya dengan singkat. Ia menunjuk Cyzarine.
"Dialah wanita yang sudah mencuri kartu hitam milik salah satu anggota keluarga Romanov!"
Ketiga petugas keamanan tersebut pun mengarahkan pandangan mereka kepada Cyzarine.
"Tunggu dulu!"
Zio menghentikan niat petugas keamanan yang hendak menghampiri Cyzarine.
"Ada apa, Tuan? Apakah Anda adalah rekan dari wanita ini?"
Zio hendak membuka mulutnya lebar-lebar, tetapi Izolda menjawab pertanyaan dari salah satu petugas keamanan terlebih dahulu.
"Bukan, Tuan. Pria ini adalah pelanggan kami dan dia merupakan orang yang membantu saya menghubungi Anda."
Ketiga petugas keamanan tersebut pun mengangguk.
"Nona, mari ikut kamu ke kantor!"
Cyzarine mundur perlahan sambil membulatkan matanya.
"Tidak! Saya tidak bersalah!"
Cyzarine histeris ketika ketiga petugas keamanan tersebut ingin membawa dirinya.
"Tunggu sebentar, Tuan-tuan!"
Zio berdiri di depan Cyzarine dengan maksud menghalangi ketiga petugas keamanan tersebut.
"Tolong biarkan mereka menjalankan tugas, Tuan!"
Wanita berambut blonde membuka mulutnya lagi.
"Tunggu dulu! Apakah kalian tahu, siapa wanita yang sejak tadi kalian cerca?!"
Semua orang terdiam. Tak ada yang membuka mulut.
"Nona, tolong perlihatkan kartu identitas Anda agar mereka tahu siapa Anda!"
Semua orang menatap Zio dan tersentak dengan kalimat perintahnya barusan.
"Nona?"
Zio memanggil Cyzarine hingga menyadarkan wanita itu dari lamunan.
"Ah, ya."
Dengan tangan gemetar, Cyzarine membuka tas tangannya.
"Iーini ...."
Cyzarine menyodorkan kartu identitas miliknya kepada Zio.
"Nona, saya akan meminjamnya sebentar saja."
Zio meraih kartu identitas tersebut, lalu memberikannya kepada ketiga petugas keamanan.
"Silakan dilihat baik-baik, Tuan! Saya rasa setelah ini, Anda akan membawa wanita yang berbeda ke kantor Anda!"
Zio berseru dengan percaya diri. Ia tidak berhenti tersenyum.
"Jaーjadi, bagaimana, Tuan?"
Izolda bertanya karena rasa penasaran yang tinggi.
"Maaf, Nona. Anda telah memberikan laporan palsu dan menuduh orang yang salah!"
Salah satu anggota keamanan yang paling tinggi memberikan kembali kartu identitas Cyzarine seraya menjawab pertanyaan Izolda.
"Maaf, Nona Cyzarine. Kami akan membawa Nona ini yang sudah melaporkan Anda."
Pria itu menunjuk Izolda dengan geram.
"Iーiya, Tuan. Terima kasih."
Cyzarine mengucapkan rasa terima kasihnya dengan tulus seraya tersenyum lebar.
"Jaーjadi, wanita ini adalah ...."
"Apakah wanita kuno ini adalah pemilik asli kartu hitam tersebut?"
"Apakah itu berarti bahwa wanita tersebut adalah Nona Cyzarine yang berasal dari keluarga Romanov?"
Berbagai dugaan keluar dari mulut beberapa pelanggan. Mereka menatap Cyzarine dengan tidak percaya.
"Benar."
Petugas keamanan hotel pun membenarkan dugaan mereka.
"Nona ini adalah Nona Cyzarine Alisiya Romanov atau Istri dari Tuan Vyacheslav Veselovsky Romanov."
Petugas keamanan bernama Hendrik Anatomy memberikan penjelasan kepada semua orang uang berada di Versess Fashion Store.
"Aーapa?! Istri dari Tuan Muda keluarga Romanov?!"
"Ya, apakah Anda adalah menantu kesayangan Nyonya Anastasia?!"
Beberapa wanita anggun yang sejak tadi ikut serta mencerca Cyzarine pun kini mengubah cara pandang mereka.
Tuk! Tuk! Tuk!
Si wanita blonde melangkah menghampiri Cyzarine. Ia meraih kedua tangan Cyzarine.
"Nona, maafkan perlakuan kasar saya tadi. Saya melakukan hal itu karena terbawa suasana dan penjaga toko itulah yang membuat saya tersulut emosi."
Si wanita blonde mengucapkan permintaan maaf kepada Cyzarine.
"Sebagai permintaan maaf saya yang tulus, saya akan membayar pakaian yang Anda pilih tadi. Bagaimana?"
Puk!
Wanita berambut sebahu menepuk pundak si wanita blonde.
"Mengapa kau melakukan itu, Drava?"
Oh, jadi wanita blonde itu bernama Drava, batin Cyzarine.
"Blenda Zakarova, apakah kau tidak tahu siapa keluarga Romanov? Mereka adalah keluarga terkaya di Rusia. Jangan pernah mencari masalah dengan mereka!"
Drava menjelaskan kepada temannya.
"Tidak perlu, Nona. Saya sudah tidak ingin membelinya."
Cyzarine menjawab dengan nada datar seraya menatap Izolda.
"Tunggu, Tuan."
Lagi-lagi Zio menahan ketiga petugas keamanan tersebut untuk pergi hingga semua orang menatapnya.
"Ya, Tuan?"
"Tolong panggilkan manajer toko ini dan proses kasus ini hingga tuntas. Saya ingin nama Nona Cyzarine bersih!"
Nada tegas keluar dari mulut Zio. Ia pun menyeringai.
"Mari, Nona! Biarkan mereka melakukan tugasnya dengan baik."