Sonya memasuki ruang bawah tanah di rumahnya dengan tergesa. Gadis itu tidak mempunyai pilihan lain selain pergi ke sana. Ia tidak sampai hati jika harus membunuh keluarganya sendiri.
Gadis itu menatap sekitarnya. Hanya ruangan berukuran 10 × 15 meter dengan cukup banyak tumpukan kardus dan beberapa kotak cadangan makanan. Setidaknya Sonya tidak akan merasa kelaparan beberapa hari ke depan. Gadis itu melirik ke sudut ruangan. Terdapat ruangan lain di sana. Kamar mandi.
Ia tau jelas alasan mengapa ayahnya membangun kamar mandi di dalam gudang bawah tanah. Sebuah antisipasi jika sesuatu yang genting terjadi dan mengharuskan mereka berlindung di sini.
Sonya dengan langkah kaki gemetar menuruni tangga setelah memastikan pintu ruangan tersebut terkunci rapat. Matanya bergulir kesana kemari memindai isi ruangan yang remang-remang. Dengan perlahan ia melangkah mencoba mencari saklar lampu.
Ceklek
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com