Langkah kaki Bulan semakin dipercepat supaya segera sampai di kamar kakaknya, tangannya yang masih gemetaran dibuat se-rileks mungkin. Lalu saat berada tepat di depan pintu kamar Bisma, Bulan mulai mengetuk pintunya. Meski tak bisa dipungkiri tangannya itu masih bergetar hebat tapi tetap Bulan melakukan ketukan pintunya.
"Kak, Kakaaaak," panggil Bulan sembari masih mengetuk pintunya. Bulan menengok ke sana ke mari. Rasanya hatinya tak tenang jadi seperti ada yang memerhatikannya. Padahal di lantai atas sangat sepi, mana berani para pembantu naik ke atas kecuali kalau diperintah saja dan ada sesuatu terdesak misal para majikan berada di atas dan memberi laporan kepada para majikannya kalau misal tidak bisa dihubunginya .
"Bulan? Ya ada apa? Masuk saja tidak dikunci!" balas Bisma di dalam kamarnya.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com