"Eh, eh ... ada apa ini, Pak? Kenapa Bapak-bapak sekalian datang ke mari? Apa ada sesuatu yang penting?" tanya Bianka yang sedikit ketakutan. Karena tiada angin tiada hujan mereka datang, lalu menarik Bianka lagi dan mendudukkannya. Padahal ini rumah Bianka sendiri, seharusnya terserah Bianka lah mau duduk atau berdiri atau bagaimana. Yang jelas ketiga orang ini sungguh sangat dicurigai Bianka sekarang. Dahi Bianka juga sedari tadi berkerut karena memikirkan itu semua.
"Lah emangnya tidak boleh kita datang berkunjung? Bukankah kamu kesepian selama ini? Karena tidak ada suami juga tidak ada sesosok ayah, kami mau kok dianggap kamu sesosok ayah, atau bisa juga dianggap lebih," balas pak Rt yang sungguh lancang itu. Ingin rasanya Bianka menampar wajah lelaki paruh baya yang tidak tampan itu. Tapi Bianka sungguh menghargainya jadi menahannya.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com