Siska mengurung diri di kamar tanpa menghiraukan ketukan pintu dari luar oleh Kakaknya.
Bahkan, ia juga mengabaikan panggilan dari Andi dan mematikan ponselnya. Untung saja, besok ia lembur kerja. Jadi, tak ada alasan untuknya bertemu dengan lelaki itu. Ia berencana akan pergi kerja sepagi mungkin tanpa kakaknya tahu atau bahkan Andi sekali pun. Karena ia yakin, Andi akan datang seakan-akan untuk menjelaskan apa yang terjadi malam tadi. Melihat dari sms nya saja, Siska sudah kesal.
'Sis, jangan marah. Aku nggak maksud mempermainkan kamu. Aku bisa jelasin, angkat dulu telponnya.'
Salah satu pesan Andi yang tak sengaja Siska baca.
Ia menangis dan merasa bodoh. Mengapa bisa-bisanya ia tak terpikirkan soal tadi? Ia sendiri tau kalau kakaknya sangat protektif terhadapnya terutama masalah cowok. Harusnya ia sadar, tenangnya Daffa berarti ada sesuatu yang tak ia ketahui.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com