"Itulah akibat jika bermain-main dengan wanita yang ku cintai. Kau beruntung, karena tidak langsung aku lenyapkan. Kematian sangat mudah untuk lelaki iblis sepertimu. Hukuman paling sesuai untukmu, mendekam seumur hidup di balik jeruji besi." Setelah itu membanting pintu di belakangnya dengan sangat keras.
--
Love menjerit histeris mendapati banyak sekali bercak kemerahan di sekujur tubuhnya. Marcell yang saat itu berada di ruang tamu berlarian masuk. "Baby." Panggilnya sembari mengedarkan pandangannya ke sekeliling.
"Baby," Panggilnya sekali lagi. Tanpa sengaja menangkap pintu kamar mandi terbuka sedikit. Dengan kasar membuka pintunya. Seketika itu juga tercengang disuguhkan pada pemandangan yang mampu menusuk ke kedalaman mata.
Love luruh menyatu dengan dinginnya lantai di bawah guyuran air shower, sementara punggung wanita itu bergetar hebat.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com