Arya meninggalkan kamar 102. Di depan ruangan ia melihat Ardian dan Fajar duduk sedikit berjauhan. Arya juga melihat raut wajah mereka yang masih sama, marah dan kesal. Tentu saja mereka tak ingin marah-marah tak jelas di lorong rumah sakit. Bisa-bisa mereka mengganggu kenyamanan pasien dan pengunjung. Lebih parahnya lagi ketika salah satu pengunjung memanggil satpam dan menendang mereka dari rumah sakit.
Pintu kamar sengaja ditutup keras oleh Arya, sedikit mengejutkan Ardian dan Fajar. Pandangan mereka pun teralihkan setelah mereka menundukkan kepala, menyesali perbuatan mereka.
"Kau mau kemana?" tanya Fajar penasaran.
"Kamar mandi," jawab Arya singkat
"Di dalam kamar ada kamar mandi. Kenapa pakai keluar segala?"
"Sengaja. Biar bisa melihat kalian. Aku pikir kalian bakal ribut lebih parah kalau dibiarkan berduaan."
"Jadi kau mengusir kami karena itu tujuanmu?"
Arya tak langsung menjawab, dan meninggalkan mereka berdua di kursi tunggu. "Bentar, mau buang air. Sudah kebelet."
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com