webnovel

Choice 2

Bahkan sekalipun Han Yiyue memutuskan tidak tinggal bersamanya, He Xi Huan akan melakukan tindakan pemaksaan. Entah menggunakan ancaman secara halus atau kekerasan, tidak mungkin baginya untuk melepaskan Han Yiyue yang jelas-jelas  dapat memberikan hasil terbaik. He Xi Huan jelas memiliki metode tersendiri untuk membuat seseorang merasa berutang budi padanya bahkan berutang kehidupan. 

Ketika dia mendengar Han Yiyue telah memutuskan mengikutinya sekaligus memberi ancaman ringan, itu terdengar lucu, tetapi entah mengapa ia mengikuti alur permainan.

"Duduk di sana dan tunggu aku memakai baju," katanya dengan dagu menunjuk ke arah sofa sementara kaki berjalan mendekati lemari pakaian.

Han Yiyue sangat patuh, ia berjalan menuju sofa dan duduk tenang. Manik matanya memperhatikan gerakan pihak lain dan tidak bisa menyembunyikan kekaguman. Tubuh He Xi Huan sangat bagus, bagian belakangnya saja sudah cukup untuk membuat orang merasa iri. Pahatan sempurna untuk seorang laki-laki muda, perawakannya tinggi dengan fitur oriental campuran.

Jika Han Yiyue adalah seorang gadis kecil, dia pasti menyukai jenis laki-laki seperti itu. Namun, Han Yiyue adalah laki-laki yang lebih merasa iri dan ingin memiliki bentuk tubuh yang sama. Dia mungkin punya kesempatan untuk bertanya kepada pihak lain tentang tata cara menjadi begitu menarik.

Sampai He Xi Huan berjalan mendekat, tatapan mata Han Yiyue sama sekali tidak lepas darinya. Sangat transparan tentang kekagumannya dan hampir membuat He Xi Huan salah paham mengira sesuatu yang lain.

Dengan kening mengerut, ia bertanya, "Ada apa?"

Han Yiyue segera tersadar, menggelengkan kepala dengan kuat dan memberi jawaban penuh semangat. "Tubuhmu sangat bagus. Terlihat kuat dan hebat. Bagaimana cara mendapatkannya?"

Kerutan di kening He Xi Huan tampak semakin berlipat. Ia duduk di sisi lain bocah itu dan mengambil kotak obat, bersiap menjalankan tugasnya tanpa memberi jawaban. 

Pengabaian itu membuat Han Yiyue sedikit tidak senang. Bibirnya mengerucut lucu, tetapi hati penuh kata-kata yang mengutuk. Untung ia memiliki lebih banyak pengendalian diri sehingga tidak sampai mengungkapkan kalimat itu tanpa sadar. Namun, tetap tidak menyerah dan kembali bertanya, "Bagaimana cara mendapatkannya? Aku juga ingin seperti itu."

He Xi Huan tidak terkejut ketika mendengar bahwa bocah itu ingin memiliki bentuk tubuh yang bagus. Toh, di masa remajanya juga He Xi Huan sudah melakukan beragam upaya untuk mendapatkan bentuk tubuh seperti saat ini. Dia sangat teliti dan rajin dalam berolahraga.

Meski begitu, bukan tujuan utamanya membuat Han Yiyue memiliki tubuh yang beroto. Lagi pula tidak semua orang dapat memilikinya sekalipun telah berusaha keras. He Xi Huan menekan kapas pengoles obat luka sedikit lebih kuat.

Teriakan nyaring menggema diikuti rintihan nyeri. Mata Han Yiyue tampak sedikit berkaca-kaca, bibirnya semakin mengerut, dan tangan tanpa sadar memukul He Xi Huan. Ia berseru, "Apa kamu ingin membuatku lumpuh? Kamu sangat kejam dan tidak berperasaan. Jika kamu tidak ingin tersingi katakan saja secara langsung, aku bisa bertanya kepada Jamie, tubuhnya juga terlihat sangat bagus."

Sekali lagi, He Xi Huan menekan kapas dan membuat teriakan pihak lain semakin kencang. Sudut mata Han Yiyue berair, tetpi tidak menetes seperti tangisan. Bibirnya mengerut sedemikan rupa, tidak ingin mengatakan apa-apa lagi. Tidak ingin protes ataupun mengeluh. 

He Xi Huan melanjutkan pekerjaannya dengan benar dan selesai dalam waktu singkat. Menatap pihak lain yang terlihat sedikit menyedihkan, ia memikirkan beberapa hal acak. Mengingat kejadian tentang Pedro dan di hutan. Sepertinya tidak masalah membiarkan Han Yiyue belajar bela diri intuk ,menghindari kejadian-kejadian tidak terduga apalagi bertemu dengan orang-orang seperti Pedro.

"Kamu masih ingat apa yang kamu katakan tadi?"

Pada awalnya Han Yiyue tidak ingin mendengar apa pun yang dikatakan He Xi Huan karena masih kesal, tetapi menyadari jika pembicaraan akan merujuk pada hal-hal serius, ia tidak memiliki pilihan lain selain mengangguk.

"Aku bilang, aku akan mengikutimu dan tinggal di sini," ulangnya dengan tegas. Sementara menyingkirkan perasaan teraniaya beberapa saat tadi.

"Mulai besok kamu tidak hanya belajar dari Carla, tapi juga akan belajar bela diri, menembak, dan pelajaran seperti anak sekolah. Aku akan meminta Jamie membuatkan jadwal harian untukmu."

Han Yiyue mengangguk ringan.

"Kamu mengikuti, otomatis kamu tahu orang-oreang seperti apa yang akan kamu hadapi. Kejadian penculikan dan penjualan manusia bukan hal aneh, kamu akan lebih sering melihat hal-hal seperti itu atau bahkan menjadi salah satu korban. Tapi, selama kamu mengukit instruksiku, kamu tidak perlu takut karena aku akan membawamu lagi."

Han Yiyue kembali mengangguk. Setiap kata yang dilontarkan He Xi Huan seperti jaminan baginya dan itu membuat dia merasa jauh lebih yakin. Meskipun memang benar kehidupan di tempat ini, bersama He Xi Huan dan kelompoknya, tidaklah menenangkan, tetapi itu tidak begitu buruk. Tidak akan ada bedanya dengan berdiam diri terus-menerus di dalam rumah dan bersembunyi di belakang ibunya.

Sejak malam itu kehidupan Han Yiyue benar-benar berubah. Di pagi hari dia akan mengikuti pembelajan rutin, membaca, menulis, berhitung, dan lain sebagainya. Di sore hari, sekitar pukul tiga, dia belajar bela diri. He Xi Huan secara khusus mengundang beberapa ahli bela diri dan menembak dari kelompoknya. Di malam hari, seminggu tiga kali, Han Yiyue akan belajar dengan Carla, mereka memasuki bar  satu per satu.

Semakin banyak hari yang dilalui, semakin besar perkembangan Han Yiyue. Hari demi hari berlalu dengan cepat tanpa terasa. Bocah berusia 13 tahun itu sudah tumbuh tinggi di usia 17 tahun. Meski begitu, ia tidak kunjung mendapatkan tubuh ideal seperti yang diimpikan. Tingginya bahkan seakan berhenti di angka 178 cm.

Tubuhnya ramping dengan garis wajah yang halus, tetapi tampan dan cantik. Kulitnya masih seputih salju, sedikit pucat kontras dengan alis hitam, bulu mata lebat, manik matanya tetap abu-abu yang lembut dan jernih, bibir agak merah. Secara keseluruhan terlihat sangat sempurna dan menggoda, terlepas dari penampilan yang terasa murni ada sedikit keliaran.

Temperamen bocah nakal yang seenak jidat pun sudah memudar dan perlahan menjadi penampilan anggun. Penampilan yang hanya diperlihatkan di hadapan orang-orang tertentu. Di mata penghuni tempat itu, bahkan anggota lain Fenghuang, Han Yiyue merupakan kecantikan yang mematikan. 

Jangan melihat perawakannya yang indah, ketika berhadapan dengan pistol dan belati, dia sangat kejam. Han Yiyue tampak seperti He Xi Huan kedua, berdarah dingin dan tidak mengenal ampun. 

Perbedaan dua orang itu terletak pada sikap bersosialisasi. Han Yiyue cenderung mudah akrab dengan orang lain dan mudah mendapatkan teman, mungkin karena pembelajaran dari Carla yang memaksanya menggunakan kemampuan sosial tingkat tinggi dalam menargetkan seseorang. Sementara He Xi Huan lebih serius dan tidak banyak berbicara santai.

Meski begitu temperamen mereka sangat cocok satu sama lain. Di setiap harinya, Han Yiyue akan mencari cara untuk menggoda He Xi Huan. Entah itu memaksa tidur di kamar pihak lain atau sekadar pembicaraan tidak senonoh. Sayangnya, He Xi Huan adalah pria lurus yang kaku.

Secara keseluruhan, Han Yiyue puas dengan kehidupannya saat ini dan tidak menyesali keputusan tiga tahun lalu, meski dia tahu semakin dekat dia dengan puncak tujuan keberadaannya. Semakin besar bahaya yang siap mendatangi kehidupan damainya.

Siguiente capítulo