"Kenapa?" jujur aku penasaran. Sesaat kemudian salah satu penjaga kulihat mengangkat sesuatu yang dibawa dengan tandu. Aku memang tidak dapat melihat apa itu karena dibungkus kain, tapi dilihat dari ukurannya itu adalah, "Mayat?!" tanyaku pada Zie, dia tidak menjawab pertanyaanku. "Aku benar?".
Sosok Akasma muncul dari kumpulan salju yang terbang bersama angin. Dia berjalan kearah tandu itu, bersamanya aku melihat makhluk pohon yang pernah kesini sebelumnya. Dia lebih pendek dari saat terakhir aku melihatnya. "Kau bisa melihatnya?" tanya Zie padaku.
"Maksudnya?" Zie justru tertawa mendengar pertanyaanku. "Nenek itu?" aku rasa mungkin maksudnya Akasma.
"Aku mengenal wanita tua itu, tapi maksudku bukan dia," Zie menunjuk pada makhluk pohon itu. "Laki-laki tua disamping Akasma yang menggunakan jubah hitam itu" aku sedikit bingung dengan maksud Zie.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com