"Coba tahan nafas kalian!," ucapku memberi instruksi. Awalnya, mereka justru berpandangan satu sama lain, mungkin tidak memahami maksudku, "Tahan nafas saja, tapi tetap buka mata kalian," aku mulai menahan nafasku, dan akhirnya mereka melakukan hal yang sama seperti yang aku lakukan.
Perlahan namun pasti, dinding-dinding di depan kami memudar. Aku terkejut sesaat, sebelum membalik tubuhku, mengikuti instingku. Tepat saat aku berbalik, aku melihat pintu ruangan tempat jamuan diadakan, "Berbalik dan tetap tahan nafas," instruksi ku lagi.
Mereka sepertinya terkejut, sama seperti aku. Kami yang berjalan bolak balik naik turun tangga, ternyata tidak bergerak sedikitpun dari depan pintu ruangan.
Tak ingin membuang waktu lebih lama, kami semua berjalan menuju pintu. Ketika kami sudah masuk ke dalam ruangan itu lagi, ternyata acara jamuan masih berlangsung.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com