BAB 18

Aku meniup embusan udara, melihat sekeliling. Ada yang tidak beres, dan aku tidak melihatnya. Di sampingku, Hanna duduk dengan tenang, kepalanya menunduk di atas selembar kertas lain. Aku melirik untuk melihat apa yang dia lakukan, tapi dia berbalik sehingga aku tidak bisa melihat. Geli, aku pura-pura berbalik, dan ketika dia santai, aku menyelipkan tanganku, mengambil kertas itu. Dia tersentak dan menerjang, tapi aku terlalu cepat untuknya, berdiri di anak tangga teratas dan memegangnya di atas kepalaku.

Dia menghentakkan kakinya. "Kembalikan itu padaku!"

"Aku ingin melihatnya dulu."

"Aku belum selesai."

"Aku tidak peduli."

Dia menyilangkan tangannya, melihat ke bawah ke tanah. "Bagus."