Setelah mengalahkan makhluk itu, Ken dalam bentuk monsternya tidak bisa menahan rasa lapar akan daging itu. Ia melompat dan segera memangsanya. Tubuhnya tidak terkendali dan pada akhirnya meninggalkan kota itu dengan membawa jantung yang telah ia ambil dari makhluk besar itu. Selain itu, ia juga mengambil potongan daging dari makhluk yang ia bunuh.
"Wah, besar sekali makhluk itu! Awas jangan sampai dia memangsamu!" teriak seorang pria paruh baya yang berlari. Namun tubuhnya malah terinjak Ken yang berukuran besar itu.
Ken terus berlari dengan kesadaran yang diambil alih oleh alien tersebut. Orang-orang yang ketakutan itu pun menjerit histeris karena melihat secara langsung peristiwa pembantaian tersebut. Dengan diambilnya kesadaran Ken, perisai baja yang melindungi dirinya pun turut menghilang.
"Sialan! Kenapa saya baru sadar sekarang? Lapar! Lapar! Makanan!" teriak Ken yang telah diambil kesadarannya, dengan bahasa yang hanya dimengerti oleh para alien.
Hingga kesadaran Ken yang menghilang, ia masih bisa berlari untuk menghindari manusia. Apalagi dengan adanya para pemburu alien yang mengetahui serangan yang ditimbulkan oleh makhluk besar yang Ken bunuh. Sekarang berbalik menyerang Ken yang tidak ingin bertarung lagi.
"Sudah cukup! Semuanya juga mengincarku sekarang. Bukan hanya makhluk-makhluk asalku. Tapi juga makhluk di planet ini, yang memiliki sesuatu yang berbeda." Kini makhluk yang menyatu dengan Ken itu menyadari keberadaan manusia yang bahkan bisa mengalahkannya. Meskipun ia merasa sudah sangat hebat karena kekuatannya, lama-kelamaan ia juga berpikir seperti manusia. Walau sampai sekarang ia belum mengetahui bahasa manusia.
Kali ini bukan hanya manusia biasa yang mengejar Ken dalam bentuk alien. Namun ada pula manusia yang dapat merubah dirinya menjadi monster. Namun kesadarannya dikendalikan sepenuhnya oleh manusia sendiri.
"Kekuatan dari doktor Foxy ini sangat menguntungkanku. Beruntung saat berubah menjadi makhluk mengerikan ini, kesadaranku masih terjaga. Sehingga masih bisa bertarung dan masih bisa mengendalikan tubuh ini." Salah satu orang yang menjadi pengikut doktor Foxy, mengejar Ken. Karena ia mendapat informasi kalau ada teknologi yang diperlukan dari sabuk yang dipakai Ken.
Walaupun doktor Foxy merupakan ilmuan hebat dan mampu membuat alat agar manusia tetap sadar saat berubah wujud, ia penasaran dengan metode yang berbeda dari alat yang digunakan Ken.
"Berkat doktor Foxy, kita bisa seperti ini. Dengan adanya alien jahat di tubuh ini, kekuatan kita juga bertambah. Ayo kita tangkap makhluk itu! Kita harus melaksanakan perintah darinya! Karena berkat pertolongan darinya, kita bisa seperti ini!"
Setidaknya ada empat makhluk besar yang mengejar Ken dalam bentuk monsternya. Ken terus berlari sekuat tenaga karena kalah jumlah. Selain itu, mereka menggunakan senjata yang berbeda. Alien dalam tubuh Ken berpikir kalau merka bisa melukainya dengan senjata-senjata tersebut.
"Sialan! Kenapa mereka seperti si manusia keparat ini? Kenapa saya tidak bisa menggunakan senjata ini? Bagaimana caranya si keparat ini mengendalikan benda ini?" Sambil berlari, Ken yang dikendalikan itu memegang sabuknya. Ia tidak bisa mengendalikan benda yang melingkar di pinggangnya itu.
"Duar! Duar! Duar!" Beberapa tembakan dilepaskan dan mengenai punggung Ken. Membuat makhluk setinggi dua meter tersebut mengerang kesakitan. Darah merah keluar dari tubuhnya dan sebuah tebasan pedang juga mendarat di tubuh besar tersebut.
"Oh, kenapa kau ingin lari? Ini berbeda dari spesiesmu yang lain. Ini darah yang berwarna merah, kita tidak akan membunuhmu! Kami hanya akan membawamu ke doktor Foxy untuk dilakukan penelitian!" seru salah satu pengejar Ken. Ia menodongkan pistol besar ke arah makhluk berdarah merah tersebut.
"Manusia dan alien yang sudah bersatu, darahnya berwarna hijau. Kenapa hanya kamu yang berwarna merah? Untuk itu, dokter Foxy menginginkan kamu untuk dijadikan kelinci percobaan, dan alat yang kau gunakan itu, sangat diinginkan oleh tuan kami, doktor Foxy."
Mereka sudah menyusul Ken yang sudah mulai kelelahan dan terluka cukup parah. Akibat serangan itu, darah merah segar mengalir terus dari punggung sampai perut yang terkena tembakan dan pedang. Tubuh yang lemah itu, membuat alien yang mengendalikan Ken kesakitan. Ia menyerang sembarang arah. Namun keempat makhluk itu hanya mempermainkannya.
"Dengan kemampuanmu yang seperti ini, mustahil untuk melawan kami. Bukankah kau sudah membunuh puluhan alien parasit yang sudah memakan banyak korban? Di kota ini, kami sudah melihatmu membunuh setidaknya ada dua makhluk besar. Dan tiga belas alien parasit yang masih kecil. Dan kekuatanmu sekarang sudah lemah, bukan?"
Ken mengerang kesakitan karena serangan itu merobek kulitnya yang tebal. Walau kekuatannya sudah semakin bertambah, senjata-senjata itu terbukti bisa menembus tubuhnya yang sangat keras itu. Ini membuktikan bahwa teknologi yang diciptakan doktor Foxy cukup untuk mengalahkan alien parasit yang dalam level Ken.
"Mungkin kau mau bergabung dengan kami untuk melayani doktor Foxy? Kau tenang saja! Dengan begini, kita memiliki teman banyak dan tidak dalam ketakutan karena serangan alien parasit itu." Salah seorang yang memegang pedang, mengarahkan senjatanya ke arah Ken. Walau tubuhnya yang lebih kecil itu, gerakannya cepat dalam berlari maupun menebas lawannya.
Erangan Ken semakin menjadi karena rasa sakit yang diakibatkan oleh mereka. Ia tidak bisa berpikir bagaimana caranya bisa lolos dari maut. Selain itu, ia juga tidak mengerti bahasa yang mereka gunakan. Karena mereka menggunakan bahasa manusia.
"Kenapa kalian memiliki senjata berteknologi mengerikan seperti ini? Apakah ini akhir dari hidupku?" Tubuh besar Ken semakin buruk. Parasit alien dalam yang menguasai tubuh besar itu merasa hidupnya cukup sampai di sini.
Mungkin kejahatannya akan terus ia lakukan untuk mengalahkan semua dan membasmi seluruh manusia. Namun ia tidak mampu melakukan apapun karena saat ini nyawanya yang di ujung tanduk. Serangan mereka sudah mulai mengendur. Dengan senjata api dan pedang yang sangat tajam dan kuat, bisa membuat luka yang sangat fatal.
Di saat semuanya hampir berakhir, tiba-tiba dari arah lain, sebuah tombak melayang ke arah salah seorang dari mereka. Namun serangan itu masih bisa dihindari dengan melompat. Akibatnya serangan itu mengenai perut Ken yang dikuasai oleh alien parasit itu.
"Akhh! Apa ini? Kenapa ada lagi dari kalian? Ini saja sudah tidak bisa dikalahkan. Apalagi dengan bertambahnya kalian?" Tombak itu membuat perutnya robek. Darah merah keluar dengan derasnya dari perut itu.
"Kita sudah sampai di sini! Tapi kenapa ada teknologi dari alien parasit itu? Bukankah teknologi itu tidak ada pada mereka? Hanya kita manusia yang bisa membuat itu semua?" tanya seorang wanita yang telah menembakan tombak dengan senjata sebuah panah besar dari sepeda motornya.
"Heh, tidak perduli itu, kita tentu akan mengalahkan mereka semua! Sudah beberapa tahun kita melakukan tugas untuk membunuh mereka, kan? Dan pada akhirnya pemerintah dunia juga telah mengizinkan kami untuk menjadi pemburu alien parasit itu." Dengan gagah berani, seorang pria maju tanpa banyak pikir dengan dua kapak besar di tangannya.
***