webnovel

Dia Kira Kita Suami Istri

Biasanya, meski berseloroh, Sarita berani bertanya urusan kantor atau bukan. Namun melihat wajah si Bos yang kaku, ia tidak berani. Namun ia menduga kuat gadis kutilang itu akan ikut,

"Baik. PP itu Bos?"

"Berangkat saja. "

Sarita tak bertanya lagi. Ia segera kembali ke ruangannya.

"Saya lihat di surat-surat itu lokasi di kabupaten, kita tak sampai ke sana kan Bos," tanya Riska.

"Kenapa?"

"Saya paling tak berani naik kapal. Terlihat kapal kecil."

Hanjo menelan tawa. Kalau kamu iku perjalanan speed boat dari Pekanbaru ke Meranti kemarin itu, mungkin sudah mati berdiri kamu.

"Tak ke lokasi. Kita di Pekanbaru saja."

Riska tersenyum. Ia memang belum pernah ke kota itu.

*

Biasanya, meski berseloroh, Sarita berani bertanya urusan kantor atau bukan. Namun melihat wajah si Bos yang kaku, ia tidak berani. Namun ia menduga kuat gadis kutilang itu akan ikut,

"Baik. PP itu Bos?"

"Berangkat saja. "

Sarita tak bertanya lagi. Ia segera kembali ke ruangannya.

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com

Siguiente capítulo