webnovel

Melihat Surat Wasiat Kedua (1)

Pukul 13.45 WIB di kantor notaris Bernard Sitompul SH MH.

Hanjo tiba. Seorang wanita muda menyambutnya. "Selamat siang, Pak. Maaf, dengan Bapak siapa?"

"Saya Hanjo Sudewo. Janji mau jumpa dengan notaris Pak Bernard," sebut Hanjo seraya membetulkan posisi dasinya.

"Oh, ya, Bapak Hanjo Sudewo. Nanti bersama dengan Bu Lucya dan Melina berjumpa dengan Bapak Bernard. Janjinya jam dua Pak ya?""

Hanjo membenarkan dengan anggukan.

"Masih ada waktu lima belas menit lagi. Bu Lucya dan Mbak Melina juga belum datang. Silahkan Bapak tunggu di sana," tunjuk wanita berkacamata berseragam orange lembut itu ke kursi tamu yang berada di sudut ruangan.

Tidak ada orang di situ. Kedua anak Mamoi itu belum datang. Hanjo duduk. Meletakkan tas tangannya di atas meja. Ia mengeluarkan HP. Menghubungi seseorang.

"Aku sudah di kantor notaris itu. Bro jadi ke sini kan?" tanyanya. Ternyata menghubungi Hardiman.

"O, sudah di parkiran. Oke," ujarnya lagi.

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com

Siguiente capítulo