webnovel

Bicara dengan Alam Bawah Sadar

Gemuruh di dalam dada Elia terasa mendesak-desak untuk keluar dengan bebas.

"Kalau begitu harus kulanjutkan."

Elia mengambil selembar kartu tarot lagi dari tumpukan. Dalam hati, Sunshine menantikan plot twist.

Hal yang sama terjadi ketika Elia mengangkat sebuah kartu dari tumpukan kartu yang belum terbaca. Lembar kartu itu kosong. Kartu berbentuk lingkaran itu kemudian diletakkannya di atas meja. Dia tidak perlu menunggu lama karena Sunshine langsung melakukan tindakan yang sama seperti sebelumnya. Jari telunjuk tangan kirinya benar-benar magis, pikir Elia. Sebuah pola api muncul seperti dua kartu sebelumnya. Kemudian menyisakan gambar. Elia mengamati gambar yang berupa sosok manusia dengan tubuh kekar, besar, kepala botak. Orang itu memakai kaos singlet dan celana gombrang. Baik celana maupun kaosnya berwarna putih. Ada pola asap di sekelilingnya. Latar belakangnya berupa gedung-gedung tua. Warnanya cokelat pekat, seperti sebuah kota yang habis terbakar. Di tangan orang itu ada sebilah pisau. Dia memiliki tato di lengan kirinya.

"Siapa dia?" Elia mengangkat wajahnya. Dia yakin tak pernah tahu atau bertemu orang itu sebelumnya.

"Kamu pernah berpapasan dengannya, tapi kamu mengabaikannya. Alam bawah sadarmu mengambil alih untuk mengingat orang itu, karena alam bawah sadarmu menilai momen itu penting untuk disimpan. Jika suatu saat kamu bertemu lagi dengannya, sistem di dalam dirimu akan membangkitkan alarm kewaspadaan pada otakmu, lalu meskipun kamu tidak tahu kenapa kamu waspada pada orang ini, kamu akan tetap mengikuti instingmu."

"Jadi dia berbahaya?"

Sunshine menakar reaksi yang harus diberikannya kemudian menjawab, "Tergantung apa keperluannya. Jika dia menggap kamu adalah target yang harus dihabisi, maka kamu pasti dihabisi. Sosok yang muncul di kartumu adalah penjaga kota, biasa disebut Draft. Tipe seperti ini ada di setiap kota. Dia tidak peduli pada apa yang dilakukan orang-orang dalam kehidupan sehari-hari mereka, dalam berbisnis, berpolitik, atau pun bercinta, tugas utamanya adalah mengamankan kota."

Kening Elia mengerut. Dia mencoba mengingat kembali kapan dia pernah bertemu dengan orang itu. Merasa sulit, dia memilih mengajukan pertanyaan.

"Apa dia bagian dari dunia bawah?"

Sunshine mengangguk.

"Dia setengah siluman?"

Sunshine menggeleng. "Dia manusia, tapi memiliki kekuatan pinjaman. Kekuatan itu bisa didapatkannya dari setengah siluman, siluman, atau makhluk lainnya."

"Kenapa dia membutuhkan kekuatan seperti itu?"

"Kau pikir kenapa?"

Sunshine menggantung kalimatnya seolah kenyataan sudah sangat jelas di depan Elia sehingga tidak perlu diperjelas.

"Kalau begitu, semua Draft pasti memiliki kekuatan pinjaman?"

Sunshine mengangguk. "Terutama jika dia terpilih atau merelakan diri diubah menjadi Draft."

"Kalau begitu Draft ini merujuk ke semua penjaga kota?"

"Ya."

"Lalu bagaimana caranya manusia menjadi Draft?"

"Biasanya mereka memiliki keinginan, ringkasnya ada yang berinvestasi pada kekayaan, kesehatan, untuk support keuangan keluarga, ada yang ingin hidup panjang."

"Kalau begitu, setiap kekuatan yang diterimanya sesuai dengan permintaannya?"

"Ya."

"Sebagai gantinya mereka harus menjaga kota?"

"Tidak juga, tergantung perjanjian yang disepakatinya."

Sunshine menunjuk sosok di kartu. "Dia menjadi penjaga kota."

"Aneh sekali, sistem macam apa ini? apa di antara mereka ada yang minta supaya tidak mati?"

"Mungkin ilustrasi ini akan membuatmu lebih mudah memahami sistemnya. Suatu ketika ada seorang manusia yang membutuhkan uang, dia sudah bekerja keras tapi kebutuhannya akan uang tidak tercukupi, kemudian dia menemukan cara ajaib untuk mendapatkan uang dengan mudah. Dia bertemu dengan salah satu siluman atau setengah siluman. Dia mengatakan permintaannya dan makhluk yang ditemuinya menyanggupinya tapi sebagai gantinya manusia itu kelak jika sudah mati akan bekerja pada si siluman atau setengah siluman yang memberinya jaminan keuangan itu. Dan semua yang berubah dari manusia menjadi pengikut dinamakan Draft. Kemudian tugas mereka ditentukan oleh bunyi perjanjian itu. Kebanyakan menjadi penjaga. Draft yang muncul dalam kartumu adalah seorang penjaga kota. Artinya dia bertemu dengan siluman atau setengah siluman yang menguasai kota itu, entah dalam bidang bisnis atau politis, tapi kalau dilihat-lihat dia bertemu dengan setengah siluman yang berkuasa pada kota itu melalui bisnisnya. Mungkin dia konglomerat di kota itu."

"Singkat kata dia menumbalkan diri," kata-kata Elia terdengar lirih. Dia membuat kesimpulan untuk dirinya sendiri. Kemudian dia mengamati sekali lagi gambar itu. Dia menyadari latar belakang kota yang dilihatnya mirip dengan kota yang baru ditinggalkannya bersama Max.

"Ini kota domisili Max."

Sunshine tidak bereaksi. Sementara itu, Elia terus mengingat-ingat bagaimana dia berpapasan dengan Draft itu.

"Rasanya aku ingat, aku berpapasan dengan seseorang saat keluar dari Bar Jam. Aku tidak tahu kalau itu Draft, aku hanya melihat sekilas tatonya. Kurang lebih seperti itu."

Sunshine menghela nafas.

"Baguslah kalau kamu akhirnya menyadari satu per satu pertemuan tak terdugamu dengan yang berhubungan dengan dunia bawah," kata Sunshine sambil menuangkan teh ke dalam gelasnya sendiri. Kau mau juga? Sunshine menawarkan teh pada Elia tanpa bicara. Dia hanya mengangkat teko ke dekat gelas teh Elia. Elia mengangguk dan dia pun menerima layanan dari Sunshine.

"Lanjutkan lagi jika kamu sudah tidak punya pertanyaan tentang Draft."

Sunshine bicara sambil meletakkan teko ke meja.

"Masih ada," Elia buru-buru menjawab. Dia lalu mengungkapkan pertanyaannya dengan gusar. "Kalau begitu, Draft ini sebenarnya sudah mati?"

"Ya, bagi keluarganya dia sudah tewas, kematiannya dimanipulasi ketika batas waktunya sudah tiba."

Elia tercengang.

"Setiap bantuan yang diberikan oleh penguasanya disertai dengan kontrak perjanjian. Ingat tadi aku menjelaskan jika batas waktu kehidupannya sesuai dengan kontrak kerja itu?"

Elia hanya bisa mengingat sama-samar penjelasan Sunshine sebelumnya. Pada saat yang sama, ada hal lain yang menarik rasa ingin tahunya.

"Apa semua siluman dan setengah siluman bisa melakukannya?"

"Tidak, kemampuan mengubah manusia menjadi Draft termasuk kemampuan terbatas. Satu hal yang pasti makhluk manapun yang bisa melakukannya, memiliki kesaktian bawaan untuk melakukannya."

Elia merasa ngeri dan sekaligus terpesona pada keterangan itu.

"Bukankah itu menyalahi aturan alam?"

"Tidak seperti yang kukatakan, kesaktiaan bawaan berarti makhluk itu memiliki kemampuan itu sejak lahir. Artinya kemampuan itu boleh digunakan. Bagaimana dia akan menggunakannya, itu terserah padanya."

Elia merasa tingkat kemisteriusan alam semesata bisa menjadi sangat berbahaya.

"Kenapa hal seperti ini harus ada?"

"Aku juga tidak tahu."

Elia lalu terdiam lagi. Sementara Sunshine menantikan pertanyaan selanjutnya. Ketika Elia menemukan pertanyaan lain, dia segera mengangkat wajahnya.

"Kalau begitu di Kota B'Tavia, ada lebih dari seorang Draft?"

"Ya, meskipun mahluk yang memiliki kemampuan mengubah manusia menjadi Draft itu terbatas, tapi jumlahnya sama seperti jumlah konglomerat di dunia manusia. Golongan ini juga sulit ditebak aktivitasnya."

"Berapa banyak penduduk dunia bawah sebenarnya?"

Pertanyaan ini mendasar, tapi Elia merasa perlu tahu agar bisa lebih siap menghadapi mereka.

"Kamu takkan sanggup membayangkannya."

Dengan jawaban seperti itu, Elia hanya bisa tertegun. Berapa yang terlibat secara langsung pada perpolitikan dan perekonomian dunia, tanya Elia pada pikirannya sendiri. Dia lalu ingat sesuatu.

"Kamu tadi bilang manusia menjadi Draft dalam dua cara, ada yang karena terpilih dan ada yang karena merelakan dirinya, apa perbedaan mereka?"

Elia menantikan reaksi Sunshine. Dia berharap Sunshine tidak menutup mulut atas hal ini.

Siguiente capítulo