"Anu apa? Cepat katakan dengan benar," ujar Pengemis Murah Senyum.
Bicaranya tegas. Wajahnya seketika menggambarkan kewibawaan seorang pemimpin. Mendadak kereng. Mendadak berwibawa. Tapi walaupun demikian, setelah selesai bicara, akhirnya toh dia tersenyum kembali.
"Ketua … Ketua sudah kembali," jawab anggota itu masih gugup.
"Kalau begitu bagus, tapi kenapa kau malah ketakutan seperti itu?" tanyanya kembali.
Si pengemis itu semakin gelisah. Dia sempat berpaling ke kanan dan kiri. Ingin bicara, tapi seperti bingung apa yang akan dibicarakan.
Karena melihat situasinya semakin tidak beres, secara terpaksa akhirnya Raka Kamandaka ikut bicara.
"Daripada ribut-ribut di sini, lebih baik kita pergi ke markas saja. Kita langsung temui Ketua," ucap pemuda itu memberikan usul kepada para pengemis.
"Haa … baik, kalau begitu aku setuju. Sekarang juga, mari kita kembali ke markas." kata Pengemis Murah Senyum sambil berjingkrak.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com