"Eyang, apakah mereka adalah orang-orang yang kau maksudkan barusan?" tanya Raka tiba-tiba.
Awalnya Eyang Wijaya Kusuma tidak mengerti apa yang dimaksud oleh anak muda itu. Namun ketika dirinya mengikuti pandangan mata Raka Kamandaka, si Pedang Malaikat Pembasmi Iblis itu kaget bukan kepalang.
Wajahnya seketika merah padam. Amarah yang menggebu-gebu mendadak berkobar dari dalam jiwanya. Sepasang mata yang biasanya tenang dan penuh kehangatan itu, sekarang berubah hebat.
Pandangan matanya berubah dingin. Menandakan kekejaman, menandadakan kebuasan.
"Benar, mereka lah orang-orang yang aku maksud. Bagus, akhirnya para keparat itu muncul juga," jengeknya.
Sehabis berkata demikian, Eyang Wijaya Kusuma segera menjejakkan kakinya ke tanah.
Wushh!!!
Tubuhnya meluncur deras ke depan sana. Mirip seperti sebatang anak panah yang ditarik lalu dilesatkan dengan pengerahan seluruh tenaga.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com