Setelah menunggu sekian lama, tidak ada jawaban.
"Ada apa ini, mungkinkah jebakan untuk saya?" tanya orang yang menjadi sahabat Pak Bramana ini pada dirinya sendiri.
"Tidak. Aku tidak boleh membuka pintu ini!" kata orang itu dengan suara tegas dan penuh keyakinan.
Tak berapa lama kemudian terdengar suara ketukan pintu lagi dari luar. Kali ini suaranya agak lebih keras dari sebelumnya.
Kembali si orang yang menjadi sahabat dari Pak Bramana Putra berteriak dengan suara keras, "Siapa di luar dan mau apa!"
Suara ketukan kembali diam dan tidak ada suara apa-apa.
Teman si Pak Bramana itu menjadi penasaran.
Pada akhirnya ia pun membuka pintu itu perlahan sedikit demi sedikit.
"Tidak ada bayangan sedikit pun di luar." Gumamnya pelan.
Lalu lanjutnya dalam hati, "Kalau tidak ada bayangan, siapa yang mengetuk pintu ini?!"
Kemudian ia membuka pintu agak lebih lebar lagi dari yang sudah di buka sebelumnya. Dan ia pun memperhatikan di luar sana.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com