"Tuan Besar, kok malah diam saja?" tanya Sari yang masih menatap ke arah Pak Broto.
"Sari, kamu lebih memilih dua setengah milyar atau sepuluh triliun sih." Tegur Pak Broto kepada anak buahnya itu, dan ia pun kembali menyeruput kopinya.
"Sepuluh triliun buat bapak. Dua setengah milyar untuk saya Pak." Kata Sari dengan manjanya.
"Sari, Sari. Kamu ini terlalu pintar ya. Kalau kamu bantu aku mendapatkan sepuluh triliun kamu akan kasih sepuluh milyar." Kata Pak Broto mengeluarkan selembar cek yang ternyata sudah di tulis dan di tanda tanganinya langsung.
Cek itu di letakan di atas meja di hadapan Sari.
"Ini untuk saya semua pak?!" tanya Sari tidak percaya dan suaranya malah terdengar gugup serta terharu.
"Sari, aku sudah tahu kamu hendak bantu Pak Bramana. Tetapi yang aku tahu dia hanya umbar janji. Kamu lihat si Keder, sekarang dia hampir tiap hari telepon aku untuk mengemis kembali ke sini."
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com