"Huh?"
"Maksudku, apa mungkin dia memiliki penyakit semacam … fobia pada wanita?"
Shen Yan tertegun selama beberapa detik sebelum menggelengkan kepalanya dan menghela nafas.
'Sepertinya dia benar-benar sakit!'
"Jinyi, sebuah keberuntungan bisa menikah dengan anggota Keluarga Huo. Kamu harus tahu, pernikahanku dengan A Yu--Huo Chengyu adalah pernikahan bisnis. Jadi sebenarnya kita sudah saling mengenal dan tumbuh bersama. Ya, semacam itu."
Jinyi sebenarnya tidak paham.
Yan Jinyi mendengarkan ucapan Shen Yan layaknya seorang bayi yang baik. Kedua tangannya ia letakkan di atas lutut, punggungnya ia tegakkan. Ia mendengarkan dengan seksama.
"Apa kamu tahu bagaimana orang tua dari keempat kakak beradik itu meninggal?"
Tampaknya wanita itu tengah mengingat sebuah kenangan yang buruk. Ekspresi Shen Yan tampak begitu pilu. Sorot matanya berubah sendu.
Yan Jinyi menggelengkan kepalanya.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com