Berlanjut.
****
Bel jam terakhir pun telah berbunyi, pertanda semua Siswa-siswi diperbolehkan untuk pulang.
Mereka yang sudah sangat menanti ini keluar dari kelas masing-masing dengan wajah yang riang. Ada yang berjalan bersama teman dan ada juga yang berjalan pulang sendiri.
Seperti Raeni ini. Dia bisa dikatakan orang kaya, tetapi Raeni tidak mau mengakuinya. Dia tidak pernah dijemput atau diantar dengan menaiki mobil-mobil mewah. Remaja Putri ini lebih suka menaiki Angkutan Umum dari pada mobil mewah.
Itu rasanya tidak nyaman, ungkap dia demikian. Setelah Ayahnya yang mengantarnya di pertemuan terakhir itu, dan disaat itu juga Raeni tidak lagi mau diantar oleh Anggara Wijaya.
"Aku merasa sesak, jika satu mobil dengan Ayah!"
Dia berani mengatakan itu di depan wajah Ayahnya, dan membuat Anggra Wijaya Kusuma kecewa dengan putrinya tersebut. Karena kebencian Raeni terhadap keluarganya sendiri sampai sekarang belum menemukan titik damainya.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com