Aku tersenyum tipis, kemudian terkekeh geli.
Entah lah namun suasana hatiku baik sekali hari ini. Sejak diantar Kak Riki, dan meski harus bertemu pak galak tak pernah sekalipun aku bersikap uring-uringan. Dan jikalau harus bertemu dengan pak Anam aku juga gak akan ngomel-ngomel lagi kok hehe.
"Senyum aja terus, disangka nggak waras mampus ya anda. Nggak nyangka loh gue kalau ternyata masalahnya bisa selesai secepat ini, padahal kan kelihatannya lo ini tipe orang yang nggak akan berani bicara. Lah taunya malah kayak gini, tck! Bocah menyebalkan lo emang," omel Rahmad.
Aku sudah mengatakan kebenaran padanya pun dengan niat hendak melabraknya juga. Namun suam-- eh maksudku Kak Riki memintaku agar tidak melakukannya. Dia bilang Rahmad itu anak baik.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com