Olivia.
Ia bukanlah satu-satunya orang yang menyimpan erat semua rahasia mistis yang terjadi di pekarangan rumah sekitar.
Saat ini Olivia sedang berada di perpustakaan rumah, tidak terlalu besar namun mengundang beberapa aura yang tidak mengenakkan. Jika orang yang tidak terbiasa atau bahkan baru menginjakkan kakinya disini, kemungkinan besar aman merasa bulu kuduk berdiri karena hawa yang menurut mereka berbeda.
Kini Olivia duduk manis dengan secangkir teh hangat yang menemani, ia membaca buku dokumentasi kedua selain buku yang di bawa Alex, anaknya.
Buku yang di pegang Alex hanya memberikan informasi mendasar, bukti, penjelasan, dan juga beberapa potret gambaran yang cukup menguatkan jika makhluk di dalam cermin benar adanya.
Tulisan Belanda kuno terdapat di setiap halaman. Berjam-jam, berhari-hari, bulan, tahun, Olivia selesaikan sendirian sampai waktunya ia memiliki Alex yang telah tumbuh dewasa.
"Sekian lama aku memburu artian setiap tulisan ini, tapi belum ada setengah halaman yang berhasil ku dapatkan."
Olivia men-translate tulisan Belanda kuno tersebut ke tulisan yang mudah dipahami olehnya dan banyak orang saat ini, karena setiap halaman yang terdapat di buku ini seolah olah menyambung satu sama lain. Jadi, selama bertahun tahun silam hingga sekarang, Olivia terus saja berusaha untuk memahami apa arti dari buku ini.
Buku yang ia temukan tepat di laci rumahnya yang saat itu ia juga adalah keluarga pindahan dipekarangan rumah ini. Saat ia masih kecil, ia pikir ini adalah buku dongeng dan menyimpannya di tempat rahasia supaya kedua orang tuanya tidak mengetahuinya. Dan ternyata semenjak ia beranjak remaja tepat pada di usia 15 tahun, ia mulai berfikir jika buku ini adalah peninggalan jaman kuno.
Tok
Tok
Tok
Suara pintu terketuk membuat Olivia mengalihkan pandangan dari buku kuno ke arah pintu.
"Sayang, sudah berapa lama kamu selalu berkutat dengan buku itu? Ayo makan siang, aku tau pasti kamu sudah lapar." Suara dengan nada bariton mulai terdengar bersamaan dengan pintu yang terbuka.
Olivia tersenyum manis, melihat Edgar yang mulai melangkahkan kaki ke arahnya juga dengan senyum hangat. "Hei, iya maafkan aku. Kamu tumben di rumah? Pulang cepat atau bagaimana?" tanyanya, tersipu. Pernikahan sudah berjalan 22 tahun, namun rasa cinta keduanya masih sama seperti remaja yang di mabuk kepayang.
Melepaskan kacamata yang bertengger di pangkal hidung, meletakkan buku itu kembali ke laci dan menguncinya, lalu kunci tersebut dia masukkan ke dalam saku. Ia beranjak dari duduk, setelah itu menyambut pelukan sang suami.
Mereka berpelukan sejenak sambil berciuman singkat, setelah merasa sudah menyalurkan perasaan pun segera melepaskan.
"Aku mengambil jam waktu pulang kerja cepat."
"Untuk apa?"
"Untuk menjauhkan mu dari buku itu, kamu selalu lupa dengan makan dan belum lagi tidak menjaga kesehatan mu karena sibuk menerjemahkan buku Belanda itu."
Olivia terkekeh melihat raut wajah Edgar, ia menjulurkan tangan dan mulai mengelus rahang kokoh laki-laki tersebut. "Hei, I'm fine and healthy, you don't have to worry."
Edgar menganggukkan kepala, ia melirik ke arah laci tempat dimana Olivia menyimpan buku yang katanya merupakan buku dokumentasi penting mengenai kejadian mistis di rumah tetangga mereka yang selalu terjadi berturut-turut satu tahun sekali. "Kamu masih percaya dengan makhluk konyol itu?"
"Dan kamu masih tidak percaya dengan adanya makhluk itu?" Olivia membalikkan pertanyaan kepada Edgar.
Ya, benar. Edgar adalah orang yang paling tidak percaya dengan keberadaan makhluk mistis, menurutnya sangat konyol jika Olivia menghabiskan waktu untuk hal yang sudah bertahun-tahun tidak membuahkan hasil.
"Seperti layaknya kamu suka beberapa karakter fiksi, ya anggap saja aku seperti itu," jawab Olivia.
Edgar menganggukkan kepala. "Tapi jangan lupa dengan kesehatan kamu sayang. Oh ya, bagaimana dengan Alex? Baik-baik saja?"
"Dia sedikit… aneh. Entahlah, mungkin ini hanya perasaan ku saja karena sekarang dia lebih sering berkunjung ke rumah Nada secara diam-diam."
"Dan siapa itu Nada? Pacar baru anak kita?"
"Bukan, sayang. Nada adalah anak tetangga yang aku yakin akan menjadi korban berikutnya. Alex ingin menolong, semoga saja tidak terjadi hal yang buruk setelah ini."
Edgar dari awal tidak melarang ambis Olivia yang digunakkan untuk memecah misteri yang cukup mengerikan karena selalu merenggut jiwa orang-orang yang tidak bersalah. Namun saat mendengar ini dan diyakini akan menyeret Alex ke dalam masalah besar, ia mungkin tidak akan diam.
"Bagaimana cara menghentikannya? Aku tidak ingin kehilangan Alex, dia anak kita satu-satunya jika kamu ingat, Oliv."
Olivia menghembuskan napas. "Aku tidak tau, benar-benar tidak mengerti karena penjelasannya baru ku ketahui empat puluh lima persen dari seratus persen."
"Bagaimana dengan Alex?"
"Jangan panik sayang, aku, anak kita, tau apa yang harus di lakukan. I promise I'll be fine, so will Alex."
Sedangkan di sisi lainnya ….
Kamu tidak akan pernah menyangka, siapa yang melihat mu dari kejauhan, siapa yang melihat mu dari persembunyian, dan siapa saja yang melihat mu dari alam lain.
Bagi yang tidak memiliki indra ke-6 atau kelebihan istimewa untuk melihat 'mereka' pasti merasa hidupnya damai, dan kemungkinan tidak sampai melebihi hitungan jari jika bertemu salah satu dari 'mereka' yang memang terkadang menampakkan diri entah dalam bentuk apapun itu.
Bagi yang memiliki kelebihan tersebut, ada kalanya di gunakkan untuk hal negatif, ada juga hal positif, dan kerap juga ada yang menutupinya dengan alasan tertentu.
Seorang wanita yang masih cukup muda, meletakkan sesajen di depan kendi, hanya ia yang tau apa isi dari kendi tersebut.
Membaca beberapa lafal pemuja iblis, setelah itu menatap dengan senyuman miring yang terlihat mengerikan.
"Ik beloof evenredige offers te brengen en zal mijn belofte aan u elk jaar nakomen, wacht maar af wat ik u te bieden heb." Mengatakan sebuah perkataan dengan Bahasa Belanda, setelah itu mulai beranjak dari sipuhan di lantai, membungkuk setengah badan dengan penuh hormat, setelah itu melangkah pergi keluar dari ruangan tersebut.
//Saya berjanji untuk membuat pengorbanan yang sama dan akan menepati janji saya kepada Anda setiap tahun, tunggu saja dan lihat apa yang saya tawarkan kepada Anda.//
Dia adalah pemuja, penguasa, pengendali iblis yang berjalan di antara manusia. Tidak ada yang curiga, namun entahlah sepertinya memang tidak ada. Yang perlu diketahui, harus waspada.
"Lihat para manusia berjalan di bumi dan beberapa menunjukkan sifat buruk mereka, sampai dimana aku tau kalau orang yang terlihat tak bersalah sekalipun memiliki tindakan buruk yang tidak di ketahui banyak orang."
Setiap orang memiliki rahasia, dan beberapa bagian dari rahasia tersebut adalah untuk menutupi kejadian dan semua masalah buruk yang tidak ingin diketahui banyak orang.
…
Next chapter