Tak ada yang lebih membahagiakan disaat melihat istri yang tersenyum seolah tidak ada beban sama sekali. Ya, Arseno melihat kebencian Jingga seolah sirna di wajah Jingga. Bisakah Arseno mengatakan jika apa yang terjadi antara dirinya dan Jingga kini telah bisa dimaafkan oleh Jingga?
Tidak! Jingga tidak akan semudah itu melupakan semuanya. Pastinya Jingga mengalihkan masalah itu dengan baik dan semua itu karena janin yang sedang dirinya kandung. Itu kenyataannya!
'Kau tampak bahagia, itu sudah cukup membuatku juga ikut bahagia,' batin Arseno.
Arseno yang asyik menatap Jingga, seketika mengingat sesuatu tentang keinginan Jingga datang ke butik.
"Oh iya, kau sudah mengobrol dengan Adisty perihal Ayden dan Sekretaris Niko?" tanya Arseno.
"Sudah."
"Lalu?"
Jingga langsung menghela nafas dengan perlahan.
"Benar. Mereka memiliki hubungan."
Arseno langsung mengerutkan dahinya seolah tidak percaya kepada Jingga.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com