webnovel

Hu Lei

"Tapi." Qin Tian kemudian menatap bandit-bandit itu. "Mungkin aku benar-benar tidak bisa melarikan diri dari mereka bahkan jika aku memiliki kultivasi lapisan kesembilan Magang Spiritual."

Perbedaan kekuatan antara ranah benar-benar sangat besar. Meskipun bukan hal yang mustahil untuk bertarung menyeberangi sebuah ranah, tapi itu paling banyak, hanya sampai di lapisan pertama, kedua, dan ketiga.

Tentu saja, ada cara lain untuk meningkatkan kekuatan tempur lebih jauh lagi yaitu dengan cara memahami Dao atau membuka salah satu dari Sembilan Simbol Ilahi. Tapi sayangnya Qin Tian yang baru berkultivasi masih belum menyentuh hal-hal itu.

Whooss... Whooss... Whooss...

Elang-elang dari bandit-bandit itu berhenti terbang saat mereka tiba di depan mereka.

Pemuda itu jelas pemimpin mereka karena elang yang dia tumpangi berada di depan elang-elang lainnya, dan dia juga berdiri di baris paling depan diantara tiga orang yang berada di punggung elang tersebut.

Melihat mereka tiba di depan mereka, si utusan segera menangkupkan tinjunya ke mereka. Dia menatap ke arah pemuda itu saat ia melakukan itu.

"Apakah ada sesuatu, tuan muda Hu?" Dia menyapa dengan nada sopan.

Meskipun tujuan bandit-bandit itu terlihat jelas, dia secara alami harus menunjukkan kesopanan terlebih dahulu sambil berharap mereka tidak akan melakukan sesuatu kepada mereka.

Dia tidak bisa disalahkan atas kepengecutannya karena memang tidak ada harapan untuk menghadapi mereka dengan kekuatannya.

Kultivasinya berada di lapisan ketiga prajurit spiritiual, tapi ada setidaknya tujuh orang dengan kultivasi yang sama dengan kultivasi miliknya diantara mereka. Jika dua saja bergerak, dia dapat dipastikan akan kalah, belum lagi jika mereka semua bergerak.

Sebelumnya dia mengatakan beberapa dari mereka kemungkinan besar akan mati, tapi sekarang dia bahkan tidak yakin bisa pergi hidup-hidup.

Dan ekspresinya hanya menjadi semakin pucat saat dia melihat tuan muda Hu tiba-tiba menyeringai.

Tuan muda itu kemudian berkata. "Sekte Gunung Tembaga berjanji akan membayar 10 batu spiritiual untuk setiap kematian murid sekte gunung terbelah. Meskipun kalian semua hanya sampah, kepala kalian masih bernilai beberapa uang. Bagaimana mungkin aku bisa melepaskan kalian."

Dia menunjukkan senyum jahat saat dia mengatakan itu.

Kata-katanya membuat wajah si utusan dan yang lainnya menjadi hijau karena marah.

Pada saat yang sama, mata Qin Tian menjadi dingin.

"Lakukan." Dia berkata dengan suara pelan.

Kenyataannya, sejak mereka tiba di depan mereka, bayangannya langsung bergerak ke arah mereka. Itu melompat ke tubuh elang di mana tuan muda Hu berada.

Perbedaan kekuatan mereka sangat besar, dia tahu jika dia bergerak terlambat sedikit saja, mungkin setengah dari mereka akan langsung mati. Dia, tentu saja, tidak ingin melihat hal itu terjadi.

Apa yang mengejutkannya adalah kenyataan bahwa tuan muda Hu dan dua lainnya masih tidak bisa merasakan keberadaan bayangan itu ketika itu berada tepat di samping mereka.

Qin Tian memilih menunggu sebentar di sana setelah itu. Dia ingin melihat reaksi mereka terlebih dahulu.

Dia memutuskan untuk mengambil alih tubuh tuan muda Hu itu, tapi dia sebenarnya merasa sangat tidak ingin menggunakan bayangannya untuk seorang tuan muda kelompok bandit.

Jika bandit-bandit itu mau melepaskan mereka, dia pasti lebih memilih untuk tidak mengambil alih tubuh tuan muda itu.

Sayangnya,

Tepat setelah tuan muda itu berbicara, bayangannya segera bergerak untuk memasuki tubuh tuan muda itu.

Itu masuk dengan mudah, dan ketika itu memasuki tubuh tuan muda itu, itu berintegrasi dengan sangat cepat dengan tubuh tuan muda itu.

"Kamu, apa kamu ini?" Kesadaran tuan muda itu langsung terkejut saat dia melihat keberadaan asing tiba-tiba muncul di dalam tubuhnya.

Seringai di wajahnya langsung menghilang dan digantikan oleh ketakutan ekstrem.

"Aku akan mengambil alih tubuhmu." Jawab Qin Tian melalui bayangannya.

"Ahhhh..." Tuan muda itu kemudian menjerit kesakitan. Tubuhnya jatuh berlutut sementara matanya terbuka lebar. Nafasnya terengah-engah dan seluruh kulit di tubuhnya juga menjadi pucat pasi seolah-olah dia akan segera mati.

"Tuan muda, apa kau baik-baik saja?" Dua orang di sampingnya langsung panik saat mereka melihat tuan muda mereka tiba-tiba menjerit.

"Tolong...." Ucap tuan muda itu. Dia jelas ingin berbicara lebih banyak tapi dia hanya bisa mengucapkan satu kata.

Setelah itu, Qin Tian menemukan dirinya mengendalikan tubuh tuan muda itu seolah-olah itu adalah tubuhnya sendiri.

"Begitu mudah!" Dia berkata dalam hati. Dia benar-benar terkejut dengan apa yang baru saja terjadi. Dia tidak menduga kemampuan bayangan primordial itu akan begitu mengerikan sehingga itu dapat dengan mudah mengambil alih tubuh orang lain.

Tidak hanya dia mengendalikan tubuh tuan muda itu, dia bahkan mewarisi semua ingatannya seolah-olah dia adalah reinkarnasinya.

Tapi satu hal yang membuatnya bingung adalah; dia tidak menemukan keberadaan sistem Game Sixteen Heaven di tubuh tuan muda itu.

Hu Lei adalah nama tuan muda itu. Dan dia adalah putra kedua bos Bandit Gunung Tombak.

Seperti bandit pada umumnya, Hu Lei juga melakukan banyak hal buruk dalam hidupnya sehingga Qin Tian merasa tidak nyaman ketika dia berpikir kalau dia sekarang adalah bagian dari dirinya.

"Aku merasa dikutuk." Dia berkata dengan suara pelan.

Kedua orang di sampingnya mendengar kata-katanya, dan itu membuat mereka semakin panik.

Uhuk. Uhuk...

Dia kemudian berpura-pura batuk.

Setelah itu dia berdiri kembali.

Meskipun kulit di tubuhnya masih pucat, nafasnya sudah stabil kembali.

"Tuan muda." Dua orang itu berbicara kembali.

"Aku baik-baik saja!" Jawab Qin Tian.

"Mari kita kembali!"

"...."

Tidak hanya bandit-bandit itu yang tercengang, si utusan dan yang lainnya juga menatap Hu Lei dengan mata tidak percaya saat mereka mendengar kata-katanya.

"Tuan muda, apa yang kau katakan? Bagaimana dengan mereka?" Salah satu orang di sampingnya tidak bisa menahan diri untuk tidak bertanya.

Qin Tian kemudian menatap orang itu dengan ekspresi kesal.

"Apa kau tidak mendengar apa yang dikatakan tuan muda ini?" Dia berteriak dengan nada marah.

'.....'

Dia tidak sedang berpura-pura marah, dia benar-benar marah karena dia harus menjadi seorang bandit.

Dia mungkin bukan orang yang baik di kehidupan masa lalunya, tapi dia masih berjalan di jalan yang lurus. Bahkan dalam mimpinya yang paling liar, dia tidak pernah berpikir akan menjadi seorang bandit.

"Apakah ini harga untuk bertahan hidup untuk mereka yang tidak memiliki latar belakang? Sigh, aku benar-benar iri pada protagonist-protagonist novel itu yang selalu menemukan jalan keluar dengan cara yang indah dan terhormat."

Banyak Kaisar Surgawi yang memiliki masa lalu yang memalukan, dan sekarang dia akhirnya memiliki satu.

Siguiente capítulo