"Sebentar ya, sayang. Tutup pakaianmu," ucap Buana dengan perlahan. Laras menjawab dengan anggukan kecil sembari tersenyum karena mengingat dengan Buana yang sangat menyukai tubuhnya.
"Oh, Justin. Aku pikir Bia. Ya ada apa, Justin?"
"Um, begini apa di dalam ada Bia? Soalnya tadi aku mencari kayu bakar agar kita bisa menghidupkan api unggun, tapi saat aku kembali Bia sudah tidak ada di sini. Kau melihatnya tidak?"
"Jangan katakan kalau adikku menghilang?" Buana merasa kesal, namun saat itu Laras ke luar dengan cepat, dan langsung menggenggam tangan Buana agar tidak melampiaskan amarahnya.
"Tenanglah, teman. Aku akan memastikan dia tidak menghilang," sahut Justin dengan cepat agar bisa membuat Buana tidak sampai memukulinya. Ia segera berlari pergi masuk ke dalam hutan untuk sekali lagi, dan berharap untuk dapat menemukan keberadaan dari Bia.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com