--
--
"Hey … bagaimana kalau ternyata aku adalah dia?"
"Maksudku … bagaimana jika dia adalah aku, dan aku adalah dia? Barra Difky?" ujar Difky yang tidak mengalihkan pandangannya.
"Mungkinkah begitu? Kenapa kamu tiba-tiba mengakuinya?" tanya Ameera yang merasa aneh.
"Aku hanya berpikir kalau ini sudah terlalu jauh."
"Aku sempat mengalami kecelakaan bulan lalu dan itu membuat kepalaku cidera. Dokter sempat mengatakan itu akan berpotensi amnesia, namun aku dapat mengingatnya. Kurasa, kamulah satu-satunya yang kulupakan."
"Keluargaku merawatku. Dia memberiku ponsel baru. Aku tidak mengingat apapun tentangmu, kurasa begitulah alurnya," ujarnya lagi.
"Kurasa kita dahulu dekat, 'kan? Ahh keadaan ini membuat kita canggung," ujar Difky yang tersenyum samar. "Haruskah kita memulai kembali hubungan kita? Aku sangat menyesal karena melupakanmu sebelumnya, Ameera Saveri."
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com