webnovel

Tidak Punya Pilihan Lain

Marissa bangkit, menatap penuh ketidakpercayaan bahwa dia bisa bertemu Osmond lagi setelah sekian lama. Rasanya seperti mimpi, dan dia hanya bisa menatap dengan rasa bingung harus berekspresi seperti apa. Namun Osmond tertawa, tertawa kecil dan duduk tentang di sofa yang tersedia di sana. Lugh yang melihat itu memilih diam, karena tidak sopan baginya untuk bertanya. Melihat saja sudah menunjukkan bahwa keduanya saling mengenal.

"Bagaimana kabarmu? Aku tidak pernah tahu jika kau menjadi pemimpin di sini," ucap Osmond menatap Marissa yang masih mencoba untuk sadar dari rasa terkejutnya.

Marissa tersenyum, mulai sadar, dan meminum minumnya lebih dulu, "Kau bisa melihatnya sendiri," ucapnya mulai terbiasa dengan sosok Osmond.

"Ya aku tahu, kau sangat sehat." Osmond menyahut, menatap penuh ke arah Marissa sebelum fokusnya teralihkan ke arah buku yang dia tulis dulu, "Jadi selama ini buku itu ada padamu."

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com

Siguiente capítulo