webnovel

14. Dapat Istri yang Tidak Ada Akhlak

"A-A-Aku ... habis .."

"Habis pacaran?" Tanya Bu Miyoko membentak Reita.

Reita sedikit kaget karena bentakan ibunya. Ia hanya terdiam karena ibunya tidak bisa dibantah lagi. Bu Miyoko kesal karena Reita pulang malam dan tidak menghubunginya lewat Motogram.

"Kalau mau pacaran, bilang-bilang atuh! Jangan sembunyikan! Aku juga mau nikahi kamu sama Anna. Tapi, kamu selingkuh sama cewek lainnya. Entar, kalau Anna jadi Janda, siapa yang rugi? Semuanya dong!" Bu Miyoko mulai menegur Reita.

"Lagian kalau kamu fokus belajar, belajar! Pacaran yah pacaran! Tadi pagi kamu main cewek sampai berapa tuh? Aku nelpon sama kirim LMS aja kamu gak jawab. Kalau istri kamu gak bisa hubungi kamu, siapa yang nangis?"

Bu Miyoko masih mengoceh tidak jelas. Para tetangga yang sedang asik di rumah merasa tidak enak karena mendengar ceramah dari Bu Miyoko. Bahkan, Pak Satpam tidak akan ikut campur mengenai urusan Bu Miyoko pada saat ia marah.

Reita tidak bisa mengatakan sepatah kata apapun karena ibunya terlalu berisik. Ia tidak bisa melawan emak-emak yang sedang berdebat. Emak-emak lebih kuat daripada cewek-cewek. Tidak heran Bu Miyoko lebih cerewet daripada Aprilia.

Bu Miyoko hanya memarahi Reita yang berada di luar rumah. Meskipun Reita bisa keluar malam, tapi, bukan berarti ia bisa lolos dari perkataan Bu Miyoko seperti rapper. Sepertinya, Bu Miyoko bisa mengalahkan Old Lek dengan rapnya.

"Kalau kamu durhaka sama ibu, ibu nangis di kamar sambil kutuk kamu jadi CEO dingin supaya kamu dimanfaatin sama cewek Janda Pelakor biar tahu rasa kamu."

"Abis itu, kamu bakal stres dan akhirnya jadi aktor sinetron yang selalu menyakiti para istri yang tersakiti. Nanti kamu dapat karma gara-gara mencampakkan istri yang tersakiti."

"Terus, mereka malah kerja jadi artis sinetron Kumenangis gara-gara kamu jadi CEO dingin yang gak jelas itu. Karena itu, kamu pun jadi miskin dan jadi pengemis di jalanan."

"Terus kamu dikasih uang karena para EluTuber ingin buat konten yang gak jelas lagi. Abis itu kamu gak dapat cewek lagi sampai selamanya. Udah gimana rasanya tuh."

"Sudahlah! Capek ngurusin kamu kalau kayak gini. Kalau gini terus, kamu gak bakal berubah lagi."

"Sekarang masuk ke dalam dan bobo di malam minggu ini! Mama harus keluar dan ketemu sama OPRD lagi."

Reita masuk ke dalam rumah dalam keadaan murung. Gara-gara pergi pagi dan pulang malam, Bu Miyoko memarahi Reita. Walaupun Reita tetap di rumah, Reita tetap dimarahi ibunya karena gak pergi malam Minggu bersama pacarnya. Lebih tepatnya Calon Istri.

Sebelum Reita menaiki tangga, ibu menghampirinya dengan wajah yang berubah itu. Reita terpanggil dan menghentikan langkah kakinya dengan penuh lelah.

"Oh iya. Mana Tapirware punyaku?" Sodor Bu Miyoko.

Reita menjawab,"Itu ... hilang. Aku tidak tahu hilang dimana. Mun-gkin di sekolah."

"Apa?! Hilang?! Hilang di sekolah?" Tanya Bu Miyoko.

Reita hanya mengangguk pelan. Ia tidak bisa membalas ceramahnya Bu Miyoko. Ngomong juga salah, diam pun salah juga. Jadi,Reita jarang dimarahi ibunya tapi rasanya nyesek sekali.

"Aduh! Kamu itu gimana sih? Tapirware itu mahal tahu. Susah-susah aku beliin kamu, eh malah dibuang juga. Abis uang tabunganku buat hidup itu. Kalau kamu selalu menghilangkan barang, kamu bakal susah tahu!"

"Mentang-mentang dapat duit banyak tapi hasil dari orang tua apa gunanya atuh?! Gak guna. Itu mah kerjaan beban keluarga tau! Tuh tetangga sebelah aja pacaran sambil belajar. Tapi, gak hilangkan Tapirware." Bu Miyoko membandingkan Reita dengan tetangga sebelah.

Di dalam hati Reita yang sedang dimarahi, ia bergumam,"Terpaksa gue dimarahi sama mama. Tapi, setidaknya, Dona dah apes."

Pada saat Bu Miyoko memarahi anaknya dengan rap yang dilatih sejak kecil, ada sebuah ketukan pintu yang memanggil Bu Miyoko. Bu Miyoko berhenti untuk sejenak. Ia mementingkan tamu dibandingkan memarahi anaknya.

Ia membuka pintunya dan terlihat ada seorang Ibu Guru dengan seragam yang lengkap. Seragam guru meredakan amarah Bu Miyoko akibat kehilangan Tapirware.

"Eh. Kamu Guru Bahasa Jepang di sekolah Reita bukan? Kalau gak salah, namanya Echidna Santoso bukan?" Tanya Bu Miyoko.

Bu Echidna menjawab,"Iya, Bu. Saya gurunya Reita."

"Oh iya. Aku mau nanya nih. Ada apa datang malam Minggu begini? Harusnya kamu udah pacaran disana,* tanya Bu Miyoko dengan sopan.

"Ini. Aku mau kembalikan Tapirware yang ketinggalan di kelas Reita. Aku pikir ini punya siapa gitu. Ternyata ini punya Reita," jawab Bu Echidna memberikan Tapirware kepada Bu Miyoko.

Bu Miyoko sangat senang Dengan Tapirware yang sudah kembali di tangannya.

"Wah! Terima kasih! Ada yang berbaik hati yang mengembalikan Tapirware yang mahal ini padaku." Mata Bu Miyoko menjadi berbintang.

"Gak apa-apa. Itu mah udah biasa terjadi. Banyak sekarang orang menghilangkan Tapirware dengan alasan yang gak jelas." Bu Echidna menuturkan alasan banyak siswa dan siswi menghilangkan Tapirware.

"Ngomong-ngomong, aku melihat Reita lagi keluyuran gak jelas. Kayaknya dia mau selingkuh. Selingkuhi sama Aprilia lagi. Padahal, Aprilia itu pacarnya Riku, lho. Siswa yang suka tidur di kelasnya Reita."

"Mana ada! Itu fitnah woi!" Reita difitnah oleh Bu Echidna.

"Oh gitu yah. Jadi, ia keluyuran tak jelas buat nyari cewek gitu?" Tanya Bu Miyoko mengetahui Reita keluyuran buat nyari cewek.

"Bahkan, aku mengawasi Reita pada saat aku sedang gabut saja," tambah Bu Echidna.

Bu Miyoko senang sekali. Ia mendapatkan cewek yang bisa melindungi Reita dari selingkuh sampai nikah sama Anna di masa depan.

"Oh iya. Besok tanggal 17 Agustus kan Hari Kemerdekaan Indonesia. Nikahnya besok aja." Bu Miyoko mengusulkan untuk nikah besok paginya.

"Ibu! Mana bisa gitu! Aku gak bisa nikah!* Protes Reita tidak mau nikah.

"Reita. Kamu itu bandel banget jadi anak. Jadi,aku hukum kamu untuk nikah sama Bu Guru cantik gini. Kalau cantik gini siapa yang nolak?" Bu Miyoko menjatuhkan hukuman anaknya.

Ia juga mengalihkan isu seperti OPRD pada umumnya. Ia mendapatkan ilmu dari Pak OPRD agar mengalihkan isu yang penting menjadi tidak penting, bukan ilmu yang dapat merugikan masyarakat.

"Besok, aku datang kesini dengan gaun. Aku sudah meramal pada diriku sendiri bahwa aku akan nikah besok. Jadi, terima saja! Entar Senin, kita jadi gosip sekolah tetangga. Sampai jumpa besok."

Bu Echidna meninggalkan Reita dan naik mobil miliknya lalu meninggalkan rumah Reita. Tak lama kemudian, tim properti pernikahan datang ke rumah Reita dan menyiapkan pernikahan dengan sistem kebut semalam.

Reita hanya terdiam karena Bu Echidna bisa meramal pada masa depan, yaitu sekitar 4 bulan kedepan. Bu Echidna sebenarnya adalah seorang Orakel (Oracle) atau Peramal yang bisa menebak masa depan dengan benar.

"Sudah. Reita. Kamu tidur saja. Besok kamu akan nikah sama cewek yang cantik itu." Bu Miyoko menjadi manis setelah Reita besok nikah.

Reita menerima perintah Bu Miyoko tanpa ada bantahan sekalipun. Nanti, urusannya panjang kalau Reita mengoceh tidak jelas. Reita tidur tanpa memikirkan makan malam yang enak itu.

^****^

Keesokan harinya, hari kemerdekaan Indonesia telah tiba. Entah HUT RI yang ke berapa yang pasti ini merupakan hal yang membahagiakan penduduk di Indonesia.

Pagi hari diawali dengan upacara resmi yang akan dilaksanakan di Istana Nasional, dan dilanjutkan dengan lomba HUT RI dengan menggunakan aplikasi Titokku. Mereka rebahan di rumah sambil mengikuti lomba HUT RI secara virtual, tidak lagi lomba HUT RI yang nostalgia itu.

Bagi siapa yang jogetnya paling bagus, dia akan diundang ke acara talk show dan mendapatkan hadiah 600 juta Rupiah. Itu sudah cukup untuk bermewah-mewahan di rumah.

Tidak bagi Reita. Reita malah menikah di rumahnya sendiri. Dekorasi pernikahan telah selesai pada jam 5 karena mereka (tim dekorasi) sangat lihai dan cepat dalam mengerjakan tugasnya.

Para undangan sudah datang karena direncanakan oleh Bu Echidna 1 minggu sebelum menikah.dengan ramalan yang tepat, para undangan mendapatkan banyak pesugihan yang akan disantap usai disahkan.

Kini, Reita (17) dan Bu Echidna (25) sudah berada di depan pendeta yang sudah siap untuk meneruskan acara suci itu. Ia membaca kata dan meyakinkan kedua pasangan itu agar tetap bersama dan tidak selingkuh di adegan Sinetron.

"Apakah kalian setuju untuk menerima satu sama lain dan tidak selingkuh di Sinetron Intosiar?* Tanya Pendeta sambil memegang bukunya.

"Iya. Pendeta," jawab Bu Echidna yang mengenakan gaun putih yang bersih dan wangi.

"Iya. Pendeta," jawab Reita yang mengenakan jas tuxedo.

"Sah?" Pendeta itu menoleh pertanyaan kepada para saksi.

"Sah!" Para undangan menerima ikatan suci kedua pasangan itu agar tidak selingkuh.

Mereka pun bertepuk tangan karena Reita dan Bu Echidna resmi menikah. Yang paling senang dari pernikahan ini adalah Bu Miyoko. Ia sudah berusaha keras agar Reita tidak selingkuh lagi.

Setelah itu, para undangan menikmati makanan dan berjoget ria dengan lagu Dangdut + EDM, lalu diganti lagi Barat + Koplo biar joget makin asyik.

Reita dan istrinya hanya duduk sambil memberi salam para undangan, lebih utamanya para tetangga. Ada yang iri pada Reita karena sudah nikah duluan sama cewek peramal yang cantik itu.

Reita hanya terkekeh mengenai tetangga yang iri dengannya. Ia hanya terkena nasib malang bagi dirinya dan bernasib baik bagi tetangga sebelah. Ia hanya sedikit terdiam dengan itu.

Bu Echidna merasa senang karena sudah nikah duluan. Ini masih mending daripada hamil dulu baru nikah. Itu dapat menyakiti para cewek yang berjuang keras agar mendapatkan satu anak.

"Nanti malam pertama, kita berduaan yuk! Sekalian aku sudah bayar hutangmu di kantin dan klarifikasi ke ibu kantin bahwa hutang Reita adalah perbuatanku," ajak Bu Echidna pada Reita untuk malam pertama.

"Terserah! Yang penting jangan prank gue untuk konten Youtube," terima Reita tidak ada pilihan lain.

Mereka pun menunggu beberapa saat sebelum pernikahannya berakhir. Setelah pernikahan berakhir dengan puas, mereka pun pulang dengan perut kenyang dan suasana puas.

Mereka akan memposting foto mereka di media sosial. Dan pada saat itulah, hubungan Reita dan Bu Echidna menyebar ke seluruh Indonesia.

^****^

Jam 20:00, Reita dan istrinya sedang berduaan di teras. Mereka terduduk setelah mengenakan pakaian pengantin mereka. Mereka ganti baju dan membiarkan tim dekorasi untuk membereskan pesta pernikahan Reita dan Bu Echidna.

"Ayo. Kamu tidur dulu! Besok sekolah bareng nih. Lupakan gosip tetangga. Kan udah nikah." Ajak Echidna untuk mengajak Reita untuk tidur bersamanya.

Reita masih menolak. Ia belum percaya pada istrinya karena terpaksa menikah sama ibunya sendiri. Cuman karena Tapirware hilang, ia pun terpaksa menikah.

"Gak ada. Cuman ingatin kejadian tadi. Tadi, kamu ngeprank gue jadi gini."

"Gak apa-apa. Besok aku bantu kamu yah! Nanti aku bantu nilai kamu sekalian aku jadi istri kamu. Gak apa-apa kan?" Tanya Bu Echidna meyakinkan Reita.

"Gak apa-apa. Yang penting akhlak kamu diperbaiki. Jangan kayak tadi, prank gue buat konten EluTube doang. Gak susah gak tuh," protes Reita.

Reita memasuki ke rumah nya dan istrinya mengikutinya. Reita tidak terlalu ingin tidur sebenarnya karena ia harus belajar besok. Sekalian membuat rencana agar bisa ngerjain Madun.

Bu Echidna mengenakan pakaian piyama di dekat Reita dan mencoba untuk merayunya. Ia menggunakan teknik Janda Merayu agar suaminya terkena godaan dari Bu Echidna.

Reita tidak nyaman karena Bu Echidna merayunya terus menerus. Pantas saja Bu Echidna selalu menonton Drama Sinetron sebanyak 29000 episode dan mendapatkan hadiah utama dari My Sinetron List dengan akun namanya Echidna Santoso.

"Apa sih? Besok sekolah tau! Entar kesiangan pula," keluh Reita risih karena dirayu terus.

Bu Echidna terkekeh. Ia merespon,"Gak boleh malu gitu. Nanti aku ajarin gayanya. Biar maknyus kek makan ayam goreng."

"Eh, tapi tunggu dulu! Aku mau lihat aplikasi Titokku dulu siapa yang menang kali ini?"

Bu Echidna membuka Virtual Phone miliknya dan membuka aplikasi Titokku dan mencari laman dengan hastag #hutri_indonesia_x_titokku. Ia juga mencari seorang pemenang dalam membuat video joget Titokku Spesial HUT RI itu.

Reita tidak terlalu peduli dengan Titokku karena ia tidak punya aplikasi Titokku di Virtual Phone miliknya. Ia tersenyum lebar karena ia sudah mendapatkan barang yang ia beli di Toko Belanja Online Nilbil.

Setelah memegang Virtual Phone untuk beberapa saat kemudian, mereka pun mematikan lampu dan tidur dengan tenang. Selain itu, mereka pun istirahat agar mereka bisa sekolah setelah Peringatan HUT RI.

Setelah mereka berdua tertidur, ada sebuah informasi dan komentar yang cukup mendukung Reita dan Bu Echidna kawin akibat tetangga sebelah yang mendukung mereka untuk menikah terlebih dahulu agar tidak berselingkuh dengan orang yang tidak jelas.

Ada orang yang tidak mendukung Reita dan merasa terdahulu karena ia sudah terlambat. Dia sedikit cemburu karena ia didahului sama cewek yang merupakan guru sekolahnya.

Hanya beberapa saat kemudian sebelum ia ingin memisahkan Reita dari Guru yang Genit dan Janda itu.

^****^

Sementara itu, di rumah Riku yang sama seperti mansion, ada pasangan yang romantis yang sedang tidur bareng di kasur yang cukup mewah. Cewek itu tidak mau meninggalkan Riku karena Riku memang lemah sama cewek, apalagi cewek cantik.

"Riku. Besok kalau kamu nangis gara-gara Janda Pelakor, bilang sama aku! Aku bakal ceramahin sampai tepar tuh!"

"Iya. Aku tahu. Lagipula, aku tidak memintanya."

"Sudah! Ayo bobo!" Ajak Aprilia sambil memeluk Riku.

Mereka berdua tidur dengan nyenyak agar besok bisa sekolah lagi. Mereka sudah mengerjakan tugas mereka sebelum tidur..Jadi, mereka tidak mengerjakan tugas di sekolah seperti para siswa dan siswi lakukan pada umumnya.

Siguiente capítulo