"Berapa tamu undangan coba?" tanya Cia yang juga nikmatin salad seperti Cecil, bedanya dia ambil sendiri.
"Gue rasa rame, dan untungnya Sandjaya bisa nampung." Cia ngangguk. Dia ngeliat sekitar yang padat dengan para tamu undangan. Ada yang sebaya dirinya, di atasnya dan di bawahnya. Nggak nyangka acara bakal semeriah ini.
"By the way ini sekolah kakek mertua lo kan Ci?" tanya Alex sedikit berbisik. Cia ngangguk.
"Mustahil banget lo nggak tau, njirr!" sewot Randy.
"Gue tau, Cuma ini pertama kalinya kita kesini dengan tau fakta itu. Rasanya beda, ngeliat besarnya sekolah ini gue menyadari sekali lagi betapa tajirnya bapak twins. Sepuluh tahun dari sekarang dua ponakkan gue bakal jadi most wanted. Sumpah, gue pengen liat, di masa itu gimana Kand dan Kay punya sohib. Apa mungkin kaya kita? Sukur kalo iya."
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com