Sedangkan di dalam ruang bersalin, Dimas sudah memakai baju OK (Operatie kamer atau kamar operasi). Sari tampak kesakitan saat dokter anestesi menyuntiknya di bagian punggung.
"Sakit," ringis Sari sambil memejamkan matanya dan juga menggigit bibir bawahnya. Dimas seperti tidak tega melihat Sari kesakitan, tapi harus dengan cara apalagi dia menenangkannya. Jika bisa Dimas juga rela jika harus bertukar peran dengan Sari. Biar Dimas yang sakit, Sari jangan. Tapi itu adalah hal yang paling tidak mungkin terjadikan?
"Sabar ya." Hanya kata itu yang kini terucap dari bibir Dimas untuk sekedar menguatkan Sari.
Sari tak hentinya meringis kesakitan membuat Dimas semakin lama semakin teriris hatinya. Dia tak menyangka kalau saat ini berada di sini untuk mendampingi Sari melahirkan anak yang notabenenya bukanlah anak kandungnya. Dimas tentu saja sakit, dia masihlah pria biasa, manusia normal, bukan jelmaan hulk apalagi anaknya Thanos.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com