webnovel

Kemarahan Om Wisnu

"Yu—di,"

Ucapan Sigit menggantung begitu saja saat melihat Sari sudah ada di sini.

Kini titik atensi Sari beralih untuk menatap Sigit salah satu teman terbaik Yudi sekaligus owner di cafe tempat Arham bekerja.

"Si—git, kamu juga ada di sini?" Sebenarnya pertanyaan itu tak perlu lagi untuk Sari tanyakan karena tadi dia sudah mendengar sangat jelas kalau ada suara Sigit di dekat Yudi.

Tatapan Sigit menatap lurus pada Yudi. Dan suami dari Suci Indah Ayu itu sangat paham apa makna di balik tatapan Sigit tersebut.

"Aku aja," ucap Yudi dengan tepukan pelan yang dia berikan untuk Sigit. 

"Kamu tenang aja ...." Itulah makna tak tersirat yang dapat Sigit tangkap dari kedua manik mat jernih milik Yudi. Pengusaha muda yang telah memiliki cafe dengan banyak abang di Indonesia. Majunya usaha milik Yudi tentu saja tidak lepas dari campur tangan sang papa mertua, Galih Surya Atmadja.

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com

Siguiente capítulo