webnovel

Rahasia Besar 3

"ZASKIA!!!" ada seorang lelaki yang menyerukan nama gadis kecil tersebut.

Bukan hanya pemilik nama yang berbalik, Ayu dan Firman pun tersontak kaget karena seruan nyaring lelaki tersebut.

Manik mata sipit kepunyaan Zaskia ikut membola sempurna melihat kemunculan lelaki yang telah membesarkan dan menghujaninya dengan banyak kasih sayang selama lima tahun.

Di luar dugaan Zaskia meminta turun dari gendongan sang Ayah, berlari kecil menghampir Yudi. Di seberang sana Yudi telah bersiap menangkap Zaskia dan mendekapnya erat. Kasih sayang Yudi terhadap Zaskia tidak perlu lagi diragukan, meskipun Zaskia bukanlah darah dagingnya.

Kedekatan Zaskia dan Yudi sungguh menghipnotis Firman, hatinya mencolos melihat kedekatan mereka. Inikah rasanya cemburu?

Pukulan ringan Ayu suguhkan di lengan Firman menyadarkan pengacara muda itu dengan segala lamunannya.

"Mas, ambil tuh anak kamu!" Rahang bawah Firman terbuka lebar, matanya melotot tajam, salah dengarkah dirinya? Kenapa di situasi yang genting ini Ayu justru melontarkan guyonan yang mebuatnya ingin tertawa terbahak-bahak.

"Gue geli dengarnya, Yu," ujar Firman seraya mengedikkan bahunya. 11 tahun bersahabat, 11 tahun pula memanggil dengan panggilan Lo-Gue tiba-tiba berubah dengan panggil Aku-Kamu lengkap dengan embel-embel Mas tentu saja sangat aneh di telinga Firman. Ayu akui bibirnya pun merasa keluh saat memanggil Firman dengan lemah gemulai seperti ini.

Firman meyakinkan Ayu meskipun nanti mereka telah menyatu dalam bingkai suci pernikahan tak akan ada yang berubah, termasuk soal panggil. Firman menitah Ayu memanggilnya dengan panggilan yang membuat dia nyaman.

Kedua orang tua ini seakan melupakan keberadaan buah cinta mereka. Firman mengerti bahwa masih ada sesak dalam hati Ayu terhadap Yudi, jadi sebagai calon kepala keluarga yang bertanggung jawab dialah yang akan mengambil Zaskia yang kini berada dalam Yudi, sang ayah sambung.

"Ki, sama ayah yah, Nak?" Firman mengulurkan tangannya meraih Zaskia dalam gendongan Yudi. Zaskia menurut saja atas permintaan ayahnya.

Yudi tilik netra coklat milik Firman dalam-dalam, tak ada lagi sifat jumawa dalam dirinya. Yang tersisa hanya penyesalan demi penyesalan karena telah melakukan dosa besar yang mungkin tidak akan mendapat maaf dari kedua orangtua Zaskia.

"Aku mau bicara dengan kamu, boleh?" Firman urung melangkahkan kakinya manakala mendengar ucapan Yudi dengan nada merendah.

Kening Firman berkerut dan matanya pun memicing, hal penting apa lagi yang ingin Yudi bicarakan padanya. Namun Firman urung memberikan respon sehingga Yudi semakin menggencarkan bujuk rayunya agar ayah Zaskia itu ingin memenuhi keinginannya.

Firman mendesah kasar, "Baiklah nanti malam di cafe pelangi," senyum sumringah tersungging manis di bibir Yudi seiring dengan kepergian Firman dan Zaskia yang telah menjauh dari tempatnya berpijak.

Sungguh ini adalah moment yang tidak pernah ada harapan Ayu maupun Firman, mereka pernah menjadi sosok yang menyakitkan satu sama lain, menggoreskan luka dan akan terkenang sebagai kenangan memilukan. Kini Ayu dan Firman berjalan bersama menggandeng kedua tangan Zaskia.

~~~

Rawismara yang tadi dipenuhi warna jingga kini perlahan tapi pasti mulai menggelap. Ayu, Firman dan Zaskia pun telah berada di kediaman Papa Galih. Ayu bisa menangkap gelagat aneh dari Firman, seolah ada yang Firman sembunyikan darinya. Namun satu yakini bahwa perubahan sikap Firman yang mendada ini ada hubungannya dengan Yudi.

Untuk menuntaskan rasa penesarannya Ayu memilih membuntuti Firman. Instingnya tak pernah salah, itulah bisikan dewi fortuna dengan yang terdengar merdu di telinganya.

Melajukan kereta besinya dengan jarak yang tak terlalu jauh mobil Firman, masih dengan pembawaan tenang Ayu memutar setir kemudinya. Benar saja firasat Ayu, bahwa ada yang Firman sembunyikan darinya. Ini bukanlah jalan pulang menuju rumah Firman. Ke manakah Firman setelah ini? Urusan clientkah ini?

Mobil Ayu dan Firman kini telah terparkir rapi di parkiran cafe yang berada di tengah pusat kota, tongkrongan terbaik bagi sebagaian remaja.

Netra pekat Ayu membola, kaget? Sudah jelas, Firman dan Yudi saling mengulurkan tangan dengan tatapan yang sulit Ayu baca.

Tak ingin larut dengan semua asumsinya, Ayu memilih duduk di bangku yang tak jauh dari bangku kedua laki-laki yang mempunyai peran berarti dalam hidup Ayu.

"Kakak mau bicara apa? Maaf aku tidak bisa lama-lama," tutur Firman dengan nada yang lembut nan pelan. Andai bisa memilih Yudi lebih baik dibentak oleh lelaki tersebut.

Apakah berhadapan dengan seorang pengacara harus semenegangkan ini?

"Akhirnya kamu bisa menemukan bahagiamu, aku turut bahagia untuk itu," jawab Firman setelah mengatur ritme napasnya terlebih dahulu.

Firman hanya tersenyum sarkas mendengar penuturan Yudi, ada banyak peluh yang bercucuran di kening pria yang telah gagal dalam membina rumah tangga sebanyak dua kali itu.

"Aku bahagia? Bahagia seperti apa yang kakak maksud sih?" Firman bukan tidak mengerti apalagi tidak peka dengan ucapan Yudi barusan. Dia hanya sedang memaksa Yudi untuk mundur dan mengakui kesalahannya di masa lalu.

"Apa kamu tidak bahagia bisa berkumpul dengan Ayu dan Zaskia bersama sebagai suatu keluarga," Firman kian memperlihatkan perangai liciknya kemudian menyilangkan tangannya di depan dada.

"Zaskia? Keluarga? Kakak kalau ngomong jelas, dong!" ucap Firman, pura-pura geram.

"Baiklah, nampaknya kamu memang sedang memaksaku untuk mengakuinya," desah Yudi frustasi.

"Zaskia adalah anakmu dan Ayu, kamu adalah yang pertama untuknya bukan aku," tambah Yudi.

Flashback On

Di malam yang terkutuk itu Firman sedang mabuk berat sebelumnya dirinya berada di bawah pengaruh alkohol dia sempat menghubungi Ayu untuk dimintai tolong. Ayu pun menyanggupi keinginan Firman, di tengah gelapnya malam dia memberanikan diri datang ke hotel sesuai dengan titah Firman sebelumnya.

Tapi nahas Firman mabuk berat, dan di dalam minuman tersebut mengandung obat perangsang yang menaikkan libido secara signifikan. Malam itu harus memberikan harta yang paling dia jaga pada sahabatnya, cinta terpendamnya sejak dia duduk di bangku kelas satu SMA. Ayu tidak menyesal karena telah memberikannya pada Firman.

Ketika keduanya telah terbang ke alam mimpi usai olahraga penuh gairah itu Yudi datang, dia terkejut melihat Ayu yang dengan mudahnya menyerahkan mahkotanya pada lekaki yang selalu dia anggap sahabat pada dunia.

Yudi seakan mendapat celah untuk menrengkuh kembali Ayu, dia memindahkan Firman ke kamar yang kosong jauh dari kamar yang sebelumnya. Tak lupa juga Yudi mengambil beberapa helai rambut Firman untuk mengantisipasi suatu hal. Lalu Yudi kembali masuk dan mempoloskan dirinya, bertingkah seolah-olah dia adalah orang yang telah merenggut kesucian Ayu.

Ketika fajar kembali menyingising, silaunya sungguh mengganggu penglihatan Ayu. Dia terbangun dengan badan yang remuk terutama di bagian intinya, wajahnya merona membayang penyatuannya semalam bersama Firman. Meskipun setelah ini dia mungkin saja akan mendapat amukan dari Papa Galih, tapi dia mengenal Firman dengan baik dia adalah pria yang bertanggung jawab.

DEG~~~

Kedua manik mata Ayu rasanya ingin jatuh berserakan saat ini juga, kenapa Yudi yang melingkarkan tangannya di perut Ayu? Apa yang terjadi sebenarnya?

"Ka---kakak ...," seakan ada banyak duri yang menancap di kerongkongan Ayu. Yudi yang merasa terganggu  dengan pergerakan Ayu akhirnya membuka matanya. Iris matanya memerah karena dibangunkan secara paksa. Daksa Ayu kian melemah kala melihat Yudi dalam keadaan sama sepertinya, polos tanpa sehelai benang pun.

Semalam memang Ayu mabuk karena tanpa sengaja melihat Firman sedang mencium Manda, tapi jika dilihat dari sudut yang berbeda Firman hanya membantu meniup mata Manda yang kelilipan.

Ayu selalu mengelak bahwa bukan Yudi yang menjamah tubuhnya malam itu, demikian pula dengan Firman dia selalu mengklaim dirinya bahwa dia yang sudah merenggut mahkota Ayu.

Yudi seakan sudah mempersiapkan semuanya dengan mata, Ayu hamil mereka bertiga sepekat untuk membuktikan siapa ayah dari anak yang Ayu kandung kini. Dan menurut hasil Tes DNA ayah biologis amak tersebut adalah Yudi Eka Setiawan.

Suka tidak suka, mau tidak mau akhirnya diusia kehamilan yang memasuki tiga bulan Ayu menikah dengan Yudi.

Flashback Off

Firman geram tapi dia bisa apa? Tidak ada yang bisa dia lakukan selain menerima suratan masa lalu dan memperbaiki masa depan. Berbeda dengan Ayu dia sudah siap melabrak lelaki yang tak lama lagi akan berstatus mantan suaminya.

Tatapan Ayu dan Yudi saling mengunci, Yudi berusaha untuk mengendalikan keterkejutannya. Dia menitah Ayu untuk kembali duduk karena hal selanjutnya yang akan dia sampaikan mungkin akan membuat sukmanya kian terkoyak.

Bersambung...

Siguiente capítulo