Setelah menerima telepon dari Qimons, akhirnya Jamillah kembali pergi dengan Qimons.
Sedangkan Wans, masih terkapar di kamar Patria.
"Wans, elu gak pernah sakit tapi sekalinya sakit nakutin!" oceh Patria.
Wans masih kejang-kejang di atas kasur.
"Di mana, Millah! Di mana Jamillah!" teriak Wans.
"Udah apa, Wans, elu jangan nyariin Jamillah, Jamillah udah pergi sama si Qimons!" jelas Patria yang Jujur.
"Apa?! Pergi sama Qimons?!" Wans semakin tak karuan di buatnya.
"Ayo, kita kejar, Pat! Ayo kita kejar!" ajak Wans dengan mulut yang masih engap-engapan mirip ikan cupang terdampar.
"Udah, biarin aja! Elu, 'kan lagi sakit! Kalau begini yang ada bukannya berhasil ngejar dia! Tapi yang ada elu malah koit di jalanan!" cantas Patria. (koit= mati)
Karna mendengar suara keributan di rumah Patria, akhirnya Juju pun datang untuk melihat apa yang sedang terjadi di rumah Patria.
Juju tampak sangat kaget saat melihat Wans, sedang terkapar dengan mulut engap-engapan di atas kasur.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com