webnovel

Tukang Cuci Piring

Jamillah benar-benar penasaran dengan apa yang sudah dialami oleh pacarnya itu.

Tiba-tiba saja Qimons menjadi tukang cuci piring di warung pecel lele ini.

 

 

"Bang Qimons, kenapa bisa ada di sini? Kenapa pakai acara jadi tukang cuci piring segala sih?!" tanya Jamillah.

"Ya, Bang Qimons, kesini karna abis beli pecel lele, Millah!" jawab Qimons.

"La terus kenapa bisa, pakek acara cuci piring segala?!"

"Dompet, Abang, ketinggalan, Neng!"

"Hah?! Ketinggalan?!" Jamillah tampak kaget mendengarnya. "Ketinggalan di mana? Bukannya emang, Bang Qimons, gak punya dompet ya?!" desaknya.

Qimons langsung garuk-garuk kepala sambil tersenyum malu.

"Iya, Millah, hehe, duitnya kurang," jawab Qimons.

 

"Astaga! Bikin malu aja sih, Bang! Beli pecel lele aja duitnya sampai kurang! Sini biar Millah, yang bayarin!" teriak Jamillah dengan nada tinggi dan penuh emosi.

 

Tentu saja Qimons merasa bahagia mendengarnya.

"Wah, beneran ini, Neng?" tanya Qimons memastikan.

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com

Siguiente capítulo