"Punten Bu, Non. Ituteh ada Bu Shinta di depan nungguin Non Sasa." Seorang maid datang memberitahu jika Shinta datang untuk menjemput Sasa.
Sasa sendiri malah mengerucutkan bibirnya sebal, "Kok cepet banget si. Kan belum selesai."
Mendengar itu, Yura mengusap lembut surai hitam milik Sasa. Jangan salahkan Yura jika nanti Sasa ia anggap sebagai anaknya sendiri.
"Nanti deh Tante Yura main ke rumah Sasa. Kita bahas lagi ini nanti oke?" bujuknya. Sasa sedikit mengagguk setuju dengan apa yang Yura katakan hingga akhirnya ia mengagguk setuju membuat Yura dapat bernafas dengan lega. Bayangkan saja bagaimana jika Sasa marah pada Shinta dan maha membuat keadaan anak dan ibu itu malah bertambah runyam.
Mereka berdua berjalan beriringan menuju ruang tamu dimana Shinta menunggu Sasa. Sasa sendiri masih berfikir apa memang benar Shinta hanya datang seorang diri tanpa hadirnya Bromo? Lantas kemana Bromo? Itulah pertanyaannya yang sedari tadi memutar di kepala Sasa.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com