webnovel

Pituah Kiai

Suara azan isya' berkumandang merdu ketika sampai di Pondok Darul Falah pondok yang diasuh Kiai Imran.

Setelah solat isya' Yaya memberikan hijabnya untuk Nindi, Nindi memakainya. Mereka masuk ke ndalem Kiai Imran, ruang tamu yang sangat luas.

"Assalamualaikum," salam rombongan Kiai Mad.

"Wa'alaikumsalam, Neng Yaya ... MasyaAllah ... sudah besar ya, mari sedanten (semua) duduk," peluk istri Kiai Imran.

"Semakin tumbuh Umi, Yai...." semua duduk di ruang tamu.

"Ini siapa?" tanya Umi ke Nindi.

"Uhkti Bu Nyai," sahut Barrak, "Sama-sama santri Kiai Mad," imbuhnya.

"Alhamdulillah... MasyaAllah akhirnya Yaya dan Kiai Mad datang ke rumah ini," ujar penuh syukur Kiai, Imran yang mengamati Barrak.

"Maklumlak kan ada tujuh orang yang mirip mirip di dunia ini," sahut Kiai Mad, Barrak sangat lega dengan merunduk.

"MasyaAllah ... perjalanan kehidupan manusia ini memang Kiai yang sangat unik,begitu cepat berlalu ya," ujar syukur penuh dari Kiai Imran.

Capítulo Bloqueado

Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com

Siguiente capítulo