Sekarang aku merasa seperti orang yang benar-benar brengsek karena bercanda tentang nenek yang sakit, dan aku bergumam, "Ya Tuhan, maafkan aku," saat mengembalikan ponselnya kepadanya. "Apa kah dia baik baik saja?"
"Terima kasih. Dia melakukan jauh lebih baik. Keadaannya mulai memburuk pada hari Sabtu yang lebih buruk, yaitu saat aku membatalkan kencan kedua yang Kamu dan aku jadwalkan. Tapi kemarin dan hari ini, dia benar-benar sadar. Itulah mengapa kupikir aku bisa melepaskan diri dan datang menemuimu. "
"Seharusnya kau memberitahuku lebih awal bahwa inilah mengapa kau membatalkan," kataku sambil menatapnya.
"Apakah kamu benar-benar percaya padaku jika aku memberitahumu bahwa aku melanggar kencan kita karena nenek yang sakit?"
"Aku… mungkin saja." Tidak, sama sekali tidak.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com