webnovel

Aku Adalah Karmen

Suara musik komedi putar memenuhi lokasi taman bermain yang baru dibuka untuk umum, kepala pengelola taman bermain mendekati Versa dan menjabat tangannya erat.

"Silahkan tuan silahkan masuk"

Verss melempar senyumnya pada beberapa anak kecil dengan pakaian karakter lucu-lucu yang melihatnya dengan mata besar.

"Waah mereka lucu sekali"

Usianya berkisar enam hingga sepuluh tahun, banyak sekali anak kecil yang berasal dari salah satu sekolah dasar dekat taman bermain yang ikut acara memeriahkan pembukaan taman.

Beberapa maskot dengan kostum boneka lucu raksasa yang berjejer di antara anak-anak yang melambaikan tangannya pada Verss dan team yang diundang untuk acara pembukaan, Verss tersenyum, melihat maskot boneka raksasa itu ia jadi ingat bagaimana Gale yang sangat kaku memegang bonekanya dengan ujung jarinya seakan itu adalah benda beracun.

"I ini, tuan muda bonekanya" Gale sengaja memisahkan boneka-boneka beruang yang adalah hadiah dari para fans Verss, boneka itu sangat banyak hingga memenuhi lemari pakaian Verss, Versa pikir akan mengambil beberapa dan sisanya memberikan pada anak-anak di rumah singgah saat ia berkunjung nanti.

Tanpa diduga oleh team produksi dan keamanan ternyata banyak sekali orang yang ikut meramaikan, penjagaan berlapis karena banyak fans Verss yang ikut berdesakan antara orang-orang itu.

Verss dikelilingi Mimin dan pengawal yang dipekerjakan oleh Agency, sebagai artis besar Verss memang membutuhkan pengawal, Mimin menggandeng tangan Verss melindunginya dari kerumunan yang semakin banyak berdatangan.

"Aduh mereka tahu dari mana sih, tolong minggir aduh"

Kerumunan orang semakin banyak bahkan membuat Verss dan lainnya tak bisa keluar dari kepungan.

"Aduh tolong minggir!!" Seru Mimin keras.

Suasana pengambilan gambar untuk promosi dan wawancara menjadi berantakan, karena jumlah fans yang terus berdatangan proses syuting pun molor hingga dua jam lebih lama.

Matahari sudah terbenam saat acara selesai, akhirnya Verss bisa bernapas lega karena tidak ada kejadian buruk terjadi yang menghambat acara hingga bisa selesai dengan baik.

"Heheh ini bagus" Verss jongkok bersama beberapa anak kecil sibuk melihat layar ponsel milik dua anak kecil dengan pakaian maskot kucing yang menggemaskan, rupanya sebelumnya mereka sibuk ber-selfie ria.

Mimin menjabat tangan petinggi taman bermain yang juga ikut diwawancarai dalam rekaman pembukaan tadi,

"Terima kasih banyak karena tuan Verss mau membantu proses promosi tempat ini akan sangat ramai sekali pastinya"

Mimin melirik Vers yang duduk bersila di atas rumput bersama beberapa anak kecil yang belum dijemput orang tua mereka.

"Ini juga bagus"

Karena kesukaannya pada taman bermain yang menurut Verss bisa memberikan kebahagiaan pada anak-anak kecil Vers dengan sangat senang hati menjadi ambasador untuk taman bermain selama beberapa bulan, pekerjaan itu tidak terlalu banyak menghasilkan seperti yang lainnya tapi melihat senyum di wajah Verss saat itu Mimin berpikir ini memang keputusan yang sangat tepat.

"Ini bagus, hehehe lihat mulutmu di sini besar sekali bukanya" Verss menggoda anak kecil pria di sampingnya yang memukul tangannya karena malu.

"Akh kakak"

Suara tawa Verss terdengar ringan.

"Hehehe lucu sekali"

Tak lama orang tua anak-anak kecil yang tertinggal itu akhirnya datang menjemput.

"Riki!"

"Eri!" Seru dua wanita yang datang bersamaan.

Dua anak itu berlari melihat mama mereka akhirnya datang.

"Bye bye kak!" Seru dua orang anak itu melambaikan tangannya lebar, Verss tersenyum.

"Hehehe bye bye"

Tapi belum juga Verss berdiri, salah satu anak yang tadi berlari pergi kembali lagi, Vers hampir berdiri saat anak itu datang dan langsung memeluknya dengan dua tangan lebar.

"Kak"

Verss tertegun, anak bertubuh mungil itu memeluknya dan mencium pipinya.

"Emmuuaah"

Verss tersenyum lebar melihat anak yang superaktif itu melepaskan pelukannya dan lari kembali ke arah mamanya.

"Bye bye" masih sempat melambaikan tangan kecilnya.

Verss masih tersenyum, bahkan setelah dua anak itu sudah menjauh dan hilang di tikungan, anak yang polos dan menggemaskan, dunia begitu bewarna hanya dengan melihat tawa lebar mereka yang tanpa beban.

Verss berdiri, tapi ia berdiri terlalu cepat hingga pandangannya gelap seketika.

"Akh" tubuhnya terhuyung hampir jatuh, sampai sebuah tangan besar menahannya.

Verss terkejut, tangan besar itu, apa itu Gale? Verss membalik dengan cepat berharap itu benar Gale, tapi, itu hanya seseorang dengan kostum boneka beruang berwarna coklat dengan pita bunga berwarna pink di telinganya, yang melambaikan tangannya pada Verss.

"He terima kasih yah"

Verss menegakkan tubuhnya, melepaskan pegangan tangan boneka itu, tapi, tangan itu tidak melepaskannya.

"Eh tanganku"

Lama, Verss berusaha melepaskan diri dengan sopan tapi sosok boneka beruang itu tidak bergerak, hanya diam seolah melihat wajah Verss lama, Versa tertegun, entah kenapa tapi ia merasa jantungnya berdetak dengan sangat kencang.

"Dug dug dug dug"

Sosok itu akhirnya melepaskan pegangannya, tapi menahan pinggang Verss agar mendekat padanya, setelah memastikan Verss tak lagi menjauh sosok itu mengangkat dua tangannya mengangkat kepala boneka besarnya.

Angin berhembus lembut, membelai rambut depan Verss yang berdiri melihat sosok yang kini sudah berdiri tegap di depannya sambil memegang kepalanya di sisi kanan tubuhnya.

Lampu wahana dinyalakan, lampu komedi putar yang berada di belakang Verss menyala dengan cahaya warna warni yang berputar diiringi musik cantik penuh dengan semangat.

Siapa lagi kalau bukan Gale yang kini sudah berdiri di depan Verss, tersenyum lebar melihat wajah Verss yang melihatnya dengan mata berkaca-kaca.

"Tuan muda"

Vers tak bisa bicara apa-apa, ia ingin tersenyum tapi ia masih marah, tapi, ia juga tak bisa melawan kata hatinya yang berteriak karena sangat merindukan pria itu.

"Kau ini, kemana saja apa ponselmu mati atau sengaja menghindariku?"

Gale menggaruk kepala belakangnya, ia menunduk tapi tetap maju mendekati Verss.

"Eh itu, ceritanya panjang, em, apa, tuan muda merindukanku?"

Verss menepuk tangan Gale yang hendak memegangnya.

"Rindu apanya? Memang buat apa aku merindukanmu segala?"

Gale tak bisa menyembunyikan senyumnya, hatinya berbunga-bunga sampai meluap hingga bunga itu seakan muncul di atas kepalanya.

"He, kalau aku, sangat merindukan tuan muda, sampai tak bisa melakukan apapun"

Verss ingin menjauh karena kesal tapi tangan Gale keburu menahannya, memegang pinggangnya yang ramping dan menariknya mendekat.

"Tuan muda, aku merindukan tuan muda"

Verss terpana, ia juga sangat merindukan orang itu, tapi, didorong tubuh Gale menjauh darinya.

"Lepaskan aku" lalu beranjak pergi meninggalkan Gale yang masih tertegun di tempatnya, hingga saat ia sadar Versa sudah menjauh.

"Eh tuan muda, tunggu!"

Gale berusaha menahan tangan Verss tapi pemuda itu menepisnya.

"Lepaskan tanganku, aku mau pulang kau tidak usah ikut"

Gale tidak menyerah begitu saja, bukan Gale namanya kalau ia menyerah.

"Tuan muda tunggu, aku bisa menjelaskan"

Sepanjang jalan menuju ke area parkir Gale dalam pakaian maskot beruang yang bertubuh besar itu terus mengejar Verss, tangannya yang besar karena kostumnya sulit menarik tangan Verss berhenti.

"Tuan muda"

Mimin yang melihat dari tempatnya berdiri sejak tadi tersenyum haru, ia hampir menangis, sampai tak bisa menahan diri dan menangis, senyum di wajah Versa, rasanya dadanya begitu lega melihat wajah Versa saat itu, senyum indah yang selama beberapa waktu itu disembunyikan olehnya.

"Ems Versa"

Versa masih berusaha menepis tangan Gale yang hendak meraih tangannya.

"Tuan muda"

"Jangan berisik aku sudah capek mau pulang, kau tidak usah ikut-ikut, buat apa kembali sekarang kenapa tidak pergi saja seterusnya"

Gale memasang wajah merengutnya, matanya memelas berusaha meminta maaf pada Versa yang tak mau menghentikan langkahnya.

"Tuan muda aku ikut pulang yah"

"Tidak usah! Kau pergi saja sana yang jauh!"

"Tuan muda"

########

Siguiente capítulo