Ardha Candra kini dalam perjalanan dan ia ragu apakah ia harus singgah terlebih dahulu ke rumah Yeni demi memastikan apa yang ia katakan sebelumnya kepada Clara Dimitrova dan Surya Admaja, atau ia harus menenangkan diri terlebih dahulu. Ia sendiri tidak yakin.
Pasalnya, kedua kakinya jelas terluka, berlubang-lubang kecil kerena ditembus cipratan oleh gadis-gadis Seirene tadi itu.
Memang, kedua kakinya itu kini sudah tidak berdarah lagi.
Sebelumnya, entah apa yang dipikirkan oleh pria tersebut, demi menghentikan pendarahan dari luka-luka berlubang kecil di kedua kakinya itu, ia justru mendekapkan bilah Divine Sword pada setiap luka yang ada.
Entah karena ia berharap ada keajaiban dengan melakukan hal tersebut, atau pula ia cukup yakin, mengingat yang ia lawan adalah bangsa iblis dan jelas pedang magis itu milik Malaikat Maut, sehingga, ia mungkin mengharapkan bahwa aura malaikat akan menghapus aura iblis.
Tapi, itu ternyata berhasil.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com