Sudah tiga hari Zalina dan Arjuna tinggal di hotel. Dan, pagi itu Arjuna dengan wajah ceria membawa kabar gembira untuk Zalina.
"Seno sudah tertangkap, sayang. Kita sudah bisa bernapas dengan tenang."
"Kalau begitu, kita bisa segera cek out dari sini, Mas?"
"Hmm, besok ya sayang. Kejutanku besok baru siap. Jadi, ya kau bersabar saja sampai besok."
Zalina hanya mengerutkan dahinya. Ia mulai curiga melihat gelagat Arjuna. Ia yakin, Arjuna pasti sedang mempersiapkan sesuatu yang sama sekali tidak ia duga sebelumnya.
"Mas, beritahu aku kau sedang mempersiapkan apa? Kenapa aku tidak boleh pulang dulu sekarang?" tanya Zalina sambil duduk di atas pangkuan suaminya itu.
"Kau penasaran?"
"Ya jelas, Mas. Ayolah, kau ini jahat sekali. Selama beberapa hari ini, kau bahkan menyita ponsel milikku. Tidak boleh bicara dengan siapapun. Bahkan, aku tidak kau izinkan untuk sekedar berenang. Ayolah, Mas," rayu Zalina.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com