webnovel

Chapter 32 Inilah Akibatnya...

Kini tinggal tersisa beberapa ratus binatang buas dan tiga Serigala Merah Darah masih pada tempatnya, tidak lagi melangkah maju demi keselamatan nyawanya.

Tang san sendiri hanya terdiam melayang diatas udara, memikirkan bagaimana caranya ia bisa menangani tiga Serigala Merah Darah itu.

Sedangkan untuk gadis musang, ia masih mencari ibunya dengan persepsi spiritualnya sebagai binatang surgawi untuk menemui sang induk.

Tiga Serigala Merah Darah itu percaya, selama mereka tidak membuat langkah ceroboh, nyawa mereka tak akan terancam. Adapun tuan Serigala Merah Darah, sosok menakutkan tak lagi menanyakan perihal 'asal' dan 'kenapa' kekuatan lawannya sangat luar biasa.

Tuan Serigala Merah Darah itu memberanikan diri untuk bertanya pada Dewa Pembunuh itu, "Bocah, apa kau tidak memiliki kegiatan lain sehingga kau bisa disini berlama-lama?"

Tang san mengalihkan tatapannya pada tuan Serigala Merah Darah, "Kau tenang saja, aku *** akan membunuh kalian selama kalian tidak memberontak. Aku hanya sedang menyerap kekuatan Qi Sunyi..." Ucapnya tenang.

Perkataannya yang tenang itu justru membuat ketiga Serigala Merah Darah bergidik ketakutan, apa yang diucapkan Tang san sangat jelas terdengar oleh mereka, tapi otak mereka tak mampu mencerna itu semua.

Menyerap kekuatan Qi Sunyi?!

Meskipun peningkatan tahap kultivasi Tang san sangat mengejutkan mereka, tapi setidaknya hal itu masih bisa dicerna dan diterima oleh otak kecil mereka.

Tapi menyerap kekuatan Qi Sunyi? Itu sama saja dengan mencari kematian.

Qi Sunyi adalah keberadaan tabu didunia kultivator, tempat yang memiliki kekuatan Qi Sunyi biasanya adalah tempat yang memiliki tingkat bahaya yang tinggi.

Qi Sunyi bisa dikatakan sebagai kekuatan paling korosif, merusak, mematikan, dan beracun diseluruh dunia kultivator dan tidak ada yang berani mendekat Qi Sunyi apalagi menyerap kekuatan Qi Sunyi.

Tapi remaja kecil dihadapannya lagi-lagi mengejutkan mereka bertiga, menyerap kekuatan Qi Sunyi tanpa adanya perlawanan Qi itu sendiri merupakan keajaiban yang belum pernah terdengar, bahkan dari sebelum peperangan antara para Dewa dan Iblis.

Tang san sendiri merasa bahwa kekuatan Qi Sunyi bisa ia manfaatkan suatu saat nanti ketika ia bertemu dengan musuh yang kuat.

Dengan adanya Cincin Penyerapan, Qi Sunyi disekitarnya menjadi lebih halus, tidak lagi agresif. Karena itu juga, kekuatan Qi Sunyi bisa ia serap.

Sebenarnya Tang san tidak memerlukan Cincin Penyerapan untuk menyerap kekuatan Qi Sunyi, hanya saja kekuatannya saat ini terlalu lemah dan dangkal.

Persentasi kekuatan Qi Sunyi didalam statistik perkembanga sistemnya sudah mencapai 80%, yang berarti ia hanya perlu waktu sebentar lagi sebelum ia membunuh ketiga Serigala Merah Darah.

Alasan kenapa ia tidak segera membunuh tiga Serigala Merah Darah dihadapannya adalah karena Serigala Merah Darah dapat menghasilkan kekuatan Qi Sunyi yang keluar dari tubuhnya, dan ia memerlukan kekuatan itu untuk ia serap dan digunakan suatu saat nanti.

Serigala Merah Darah hanya bisa mengeluarkan kekuatan Qi Sunyi, tidak bisa menarik maupun menghilangkannya. Oleh karena dimana ada persembunyian Serigala Merah Darah, disitulah kekuatan Qi Sunyi akan menggumpal, membunuh apa saja.

Waktu terus berlalu, sudah 2 jam sejak pertarungan mereka berhenti, dan persentase kekuatan Qi Sunyi nya menunjukkan angka 100%, yang berarti kalau ia tidak memerlukan lagIi keberadaan Qi Sunyi.

Tang san bertanya dengan nada tenang, "Apa kalian ingin aku bebaskan? Dan bertemu banyak kawanan kalian?"

Ketiga Serigala Merah Darah menatap ragu Tang san, perkataan bocah itu jelas membuat mereka ingin sekali memuntahkan seteguk darah segar.

Jelas, mereka ingin bebas! Kenapa ia harus bertanya!?

"Jika kau melepaskan kami, kami bertiga akan sangat berterimakasih!" Ucap salah satu dari mereka.

Meski Serigala Merah Darah itu mengatakannya dengan nada kepastian, tapi didalam hatinya ia terus mengutuk Tang san dan berharap kalau bocah itu akan secepatnya menemui ajalnya.

Begitu juga dengan dua Serigala Merah Darah lainnya, mereka mulai merencanakan plot licik untuk membalas dendam pada bocah yang telah membunuh rekan mereka dan mempermalukan mereka dihadapan ribuan binatang buas tingkat rendah.

Mereka pikir, Tang san tak akan tahu plot licik yang mereka rencanakan, namun sayangnya, 'Tang san' yang ada dihadapan mereka bukanlah orang bodoh yang akan membiarkan musuhnya pergi begitu saja.

Plot licik seperti itu sudah ia tebak dari awal pertarungan, berkat pengetahuan dikehidupan sebelumnya ketika ia membaca novel bela diri cina, ia bisa dengan mudah menebak pikiran licik ketiga Serigala Merah Darah.

Melepaskan, merencanakan, menjalankan. Ketiga hal itu benar-benar sudah tidak asing dikehidupan sebelumnya.

Tang san terkekeh dingin, penghinaan terpapar jelas dikedua matanya dan menatap tiga pasang mata Serigala Merah Darah, "Baiklah, aku akan membiarkanmu bebas, tapi sayangnya kalian hanya bisa bertemu dengan tiga teman kalian, untuk yang lainnya, biar aku urus sendiri..."

Tuan Serigala Merah Darah menatap tak percaya pemuda didepannya, "Apa yang kau maksudkan!?"

"Apa yang aku maksudkan? Kalian bertiga akan menjadi generasi pertama Serigala Merah Darah di Neraka yang dibunuh olehku..."

Tanpa basa-basi, Tang san langsung melemparkan Pedang Penghancur Surgawi nya keperpotongan leher tiga Serigala Merah Darah.

Pedang Penghancur Surgawi nya memiliki 100% persentase pengendalian ketika berada ditangannya, maka dari itu, untuk melayangkan senjata bintang 5 nya, ia hanya perlu jarak bunuh dan lesatan mematikan.

Semua binatang buas yang melihat itu tak percaya, ada beberapa diantara kelompok binatang buas itu yang berada ditahapan Jalan Surgawi, berumur lebih dari 10.000 tahun dan jelas memiliki kecerdasannya sendiri.

Melihat seorang bocah ingusan dengan mudahnya membunuh pemimpin binatang buas mereka, membuat mereka semua bergidik ketakutan.

Mungkin jika enam Serigala Merah Darah itu dikalahkan oleh pemuda berumur 30 tahun atau setidaknya pertengahan 20 tahun, meski sulit dipercaya, hal itu tidak terlalu tidak mungkin, beberapa jenius muda bisa mencapai tahapan Kaisar atau Mortal diumur yang bisa dibilang sudah mencukupi.

Tapi apa yang mereka saksikan sangat tidak masuk, bagaimana seorang bocah berumur 14 tahun memiliki kekuatan sehebat itu? Mereka percaya, mungkin diantara jenius muda yang pernah mereka hadapi, tidak ada yang sekuat dan segila bocah dihadapan mereka.

Tang san mendapatkan 1.000.000 Poin Pengalaman dan 170.000 Poin Tukar dalam sekali tangkapan dari sistemnya.

Setelah membunuh ketiga Serigala Merah Darah, Tang san melihat gerombolan binatang buas yang menjadi pengikut Serigala Merah Darah dikedalaman jurang.

Ketika mata tajamnya menyapu mereka, gerombolan binatang buas itu mendadak ketakutan setengah mati. Bocah yang membunuh Serigala Merah Darah yang berada ditahap puncak Mortal tanpa mengedipkan matanya adalah mimpi buruk yang tak pernah berujung bagi sekelompok binatang buas itu.

Salah satu binatang buas jenis ular dengan penuh kehati-hatian mencoba maju untuk mengatakan sesuatu pada Tang san.

"Ampuni kami Pendekar Muda... Kami tidak mempunyai pilihan selain mengikuti para Serigala Merah Darah. Pada dasarnya, mengikuti Serigala Merah Darah bukanlah keinginan kami... Tolong ampuni kami Pendekar Muda..."

Binatang buas itu tinggal selangkah lagi menuju tahapan Kaisar, yang berarti binatang buas itu memiliki kemampuan untuk berubah menjadi manusia.

Tang san yang mendengar itu hanya menatap nya dengan acuh tak acuh, ia tak peduli dengan kehidupan beberapa ratus binatang buas itu.

Tanpa pertimbangan sedikitpun, Tang san mengeluarkan kekuatan Qi Sunyi dari dalam tubuhnya dan segera memenuhi udara dikedalaman jurang.

Kelompok binatang buas itu panik, mereka tak menyangka kalau mereka akan mati karena kekuatan Qi Sunyi Serigala Merah Darah yang dikeluarkan oleh Tang san.

Dalam waktu beberapa menit, kedalaman jurang itu menjadi sepi, kegelapan mencekam dan bau darah tercium dimana-mana.

"Inilah akibatnya jika kalian semua menggangguku..." Gumam pemuda itu.

Siguiente capítulo