Saat lagi asyik-asyiknya mengobrol ria sambil terkikik-kikik geli di taman belakang, Vian datang dengan Gerald menyusul kedua gadis yang sedang bergibah ria itu.
"Dinda!" panggil Vian.
Merasa terpanggil Dinda langsung menoleh pada sumber suara.
"Eh Vian, ada apa?" cengir gadis itu.
Vian mendekat lalu menarik tangan gadis itu untuk pergi.
"Mau kemana?" tanya Dinda.
"Nanti juga kamu tau," kata Vian dingin.
Kedua sejoli itu pergi meninggalkan Gerald dan Gina yang saling pandang.
"Katanya mau ketemu adik kelas yang tadi kok kesini?" sindir Gerald kemudian duduk disebelah gadisnya.
Gina menyengir, "nggak berani lah! Bukan cuma aku yang habis sama kamu, dia juga,"
"Sadar kan? Makanya jangan macem-macem! Aku hukum kamu disini baru tau!"
"Hukum? Hukum apa? Push up? Kayang? Salto belakang? Joget topeng monyet? Atau apa?"
Gerald tersenyum miring lalu mendekatkan wajahnya pada telinga gadis nakal nya itu kemudian berbisik.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com