Dering suara alarm dari ponsel membuat Bastian menggeliatkan badan, pemuda berambut sedikit panjang itu mengucek matanya. Perlahan ia membuka kedua matanya melihat ke arah jendela kaca yang memantulkan cahaya sinar matahari. Menandakan bahwa hari telah pagi.
Bastian beringsut turun dari tempat tidur, saat kedua kakinya menginjak lantai kamar pemuda itu teringat sesuatu.
"Ohhhh shitttt"
Bastian reflek segera bangkit berdiri dengan terburu-buru, secepat kilat ia meraih kenop pintu kamar lalu berlari ke arah ruang tamu. Mencari seseorang yang ia telantarkan semalam.
Di ruang tamu, Radit tidur meringkuk kedinginan di sofa tanpa bantal tanpa selimut dengan suhu ruangan yang sangat dingin.Tubuhnya menggigil kedinginan. Bastian mendekati Radit memeriksa apakah yang ia takutkan akan terjadi. Dan ya...saat menyentuh kulit Radit Bastian terkejut Radit menggigil kedinginan dan tubuhnya panas serta berkeringat, ia demam.
"Dit...sorry.." ucap Bastian penuh nada penyesalan.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com