Sabda dan Syifa bejalan bergandengan di sepanjang pingggir jalan di jembatan Banpo yang membelah memanjang sungai Han bercerita tentang banyak hal, tentang bisnis, tentang kuliah, tentang kenangan bersama teman-teman sekolahnya dulu tentang sebuah masa depan dan cinta.
"Serasa malam ini aku hidup di alam mimpi, baru kali ini aku melihat malam seindah ini malam bertebar cahaya dan air membentuk warna baru laksana pelangi di malam hari dan kau temani aku disini maka lengkaplah sudah bahagiaku." ucap Syifa.
"Malam ini dingin tetapi tidak membuatku kedinginan, karena kamu di sampingku." kata Sabda sambil menaruh tangannya dibahu Syifa. "Sabda, kakiku mulai mati rasa lagi, udara malam ini begitu dingin dan aku tidak kuat menahan dingin." kata Syifa kepada Sabda. "Kita istirhat dulu sebentar di sini. Duduklah biar aku urut dn aku pijit kakimu barangkali sakit di kakimu bisa berkurang." kata Sabda sambil mencari posisi duduk.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com