Mataya terlihat baru bangun dari tidur lelapnya. Sang kepala jaksa tersebut mengerjapkan matanya perlahan dan mencoba meregangkan tubuhnya sejenak. Dia lalu mengedarkan pandangan matanya ke arah jam yang tergantung di dinding. Jam menunjukkan pukul enam pagi. Mataya lalu meraih segelas air putih yang terletak di atas nakas samping tempat tidurnya.
Sembari meneguk air putih dengan perlahan, dia menyadari adanya suara napas orang lain di dalam kamarnya tersebut. Mataya pun lantas segera mencari sumber asal suara tersebut. Setelah beberapa saat mengedarkan matanya, dia sama sekali tidak melihat siapa pun di dalam kamarnya.
Mataya kemudian berniat untuk beranjak dari tempat tidurnya dan saat dia menunduk ke arah bawah tempat tidur, dia mendapati adanya seorang pria yang tertidur pulas. Pria tersebut tidur di lantai kamar tidur Mataya hanya dengan beralaskan sebuah karpet dan juga selimut tipis.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com