Benvolio sontak terdiam setelah mendengar kalimat yang keluar dari mulut Kazayn. Lantaran kalimat tersebut sangat menusuk dan juga memberikan tamparan tersendiri jika memang Kazayn benar-benar calon suami Mataya seperti yang wanita itu pernah katakan pada Benvolio sebelumnya.
Benvolio hanya bisa menatap tajam Kazayn tanpa menjawab apa pun lagi karena dia pun bingung harus bagaimana merespon saingannya ini.
Gejolak amarah, cemburu, dan juga frustrasi bercampur aduk di dalam benak Benvolio. Urat lehernya sampai menegang dan terlihat jelas saking kesal dan juga waspada akan kehilangan miliknya.
Apoya a tus autores y traductores favoritos en webnovel.com